Delvin berjalan memasuki kelasnya dengan wajah ceria seperti biasa. Arza dan Aryo yang tadi sempat bercanda jadi berhenti karna Delvin tiba-tiba mencium kedua pipi sahabatnya."najisin lo!" cibir Aryo sambil terus mengusap pipinya
Arza mendelik pada Delvin, namun Delvin lagi-lagi tertawa ngakak melihat wajah kesal kedua temannya.
"gila lo Vin! Lo kesambet?" ketus Arza membuat Delvin terkekeh kembali
"kayak kekurangan cewek buat di cium aja lo! Pacar di mana-mana, gebetan di mana-mana, fans di mana-mana, mantan juga di mana-mana, kenapa lo cium kita" ucap Arza membuat Delvin mengerucutkan bibirnya
Arza mengangguk setuju "iya, bibir lo udah gak suci tuh, gak usah di tempelin di pipi gue! Najis!"
"kok pacar di mana-mana sih, gue gak punya pacar ya, gebetan juga gak punya, mantan juga gak punya, oh iya dan satu lagi, bibir gue sih suci"
"sok suci lo, terus waktu pacaran sama si Eca, lo ketauan lagi berbuat maksiat di taman komplek lo! Gue sama Arza liat sendiri, pas gue tanya lo malah cengengesan kayak gak punya dosa!" cibir Aryo lalu mendapat jitakan keras dari Delvin
"gak usah buka aib gue bego! Itu dulu! Dan itu Eca yang mulai duluan, masa gue tolak, kata mama gue 'kalo rezeki gak boleh di tolak'ya jadi gue terima aja" ucap Delvin lalu mendapat jitakan dari kedua temannya
"BEGO!" ucap Arza dan Aryo serempak
"sakit kampret!" bentak Delvin mendelik pada kedua temannya.
"bodo!" ucap lagi serempak
"minjem buku biologi dong, gue belum ngerjain PR" ucap Delvin memelas seraya duduk disamping Arza
"ambil di tas" jawab Arza tanpa menoleh
"makasih, lo emang sahabat terbaik gue" ucap Delvin sambil memeluk Arza.
"l-lepas b-bego g-g-gue gak b-bisa na-fas" ucap Arza terbata-bata saat merasakan sesak karna Delvin memeluknya terlalu erat
"eh sorry" Delvin terkekeh melihat wajah Arza yang mulai memerah
Dengan cepat Delvin pindah ke belakang, duduk bersama Aryo.
Aryo menoleh, mendapati Delvin sedang serius menulis jawaban soal yang di berikan bu Melmel
"Vin, lo kenapa gak deket sama cewek kaya kemarin-kemarin? " ucap Aryo
Delvin menoleh sebentar, lalu kembali menulis "maksud lo?"
"lo kok kayaknya enggak se biadab dulu"
"oh maksud lo mainin cewek?" tanya Delvin tanpa menoleh
"iya"
"lagi di pending dulu, masih ca___"
"woooiii, liat gue sini, buat kaum hawa ada berita bagus hari ini" teriak Aryo membuat Delvin mendongak menatap Aryo yang sedang berdiri di kursinya
"apa?" tanya salah satu siswi
"berita apa Yo?"
"berita apa sih"
Aryo tersenyum lalu kembali berteriak "Delvin lagi gak mainin cewek, jadi buat kalian yang mau deket sama Delvin, sekarang jangan takut di mainin, lagi di pending katanya mainin ceweknya" teriak Aryo lagi membuat Delvin mendelik.
Arza hanya terkekeh melihat wajah pasrah Delvin.
Kelas yang tadinya sepi seketika jadi ramai, teriakan histeris dari para wanita membuat kelas jadi ramai bagaikan pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELVIN
Teen FictionBagaimana jika cowok tampan namun FUCKBOY seperti DELVIN menyukai DERA si Bidadarinya Sma Harapan yang terkenal dengan kepintaran dan kecantikan yang diatas rata-rata?