Aku melirik ke arah jam di ponsel yang aku pasang di atas speedometer motorku.
Jam sudah menunjukan pukul satu malam.
Dan aku baru saja selesai mengantar satu pelanggan lagi ke tempat tujuan. Aku baru saja ingin memutuskan pulang ketika kulihat ada pesanan untuk jarak yang cukup dekat.
Langsung saja aku ambil pesanan tersebut, lagipula arahnya searah dengan jalanku pulang.
Aku langsung kembali menyalakan mesin motorku dan bergegas ke tempat tujuan.
Ya sebagai mahasiswa perantauan, aku memutuskan menjadi supir ojek online untuk menambah uang jajanku.
Lagipula hasilnya juga lumayan.
Dalam sehari aku hanya bekerja dari jam 8 sampai 1 malam dan pendapatanku sudah bisa kugunakan untuk membayar sewa kost dan uang semesteran kuliahku.
Di layar ponselku menunjukan bahwa sang pemesan adalah seorang pria, namun ketika sampai di tempat penjemputan yang kulihat menungguku adalah seorang wanita.
Tanpa banyak bicara, wanita itu langsung menaiki motorku. Awalnya aku agak heran namun ketika kutanya, katanya itu akun temannya yang memesankan untuknya.
Sepanjang perjalanan aku mencoba berbasa basi menanyai beberapa pertanyaan pada wanita yang duduk di belakangku.
Namun, dia hanya menjawabnya dengan dehaman.
Aku tak terlalu memusingkan hal itu karena mungkin saja dia sudah kelelahan karena sudah hampir pagi.
Anehnya, wanita itu tiba tiba tertawa dengan sangat kencangnya ketika kami melewati sebuah pohon beringin besar.
Aku bergidik ngeri, namun kuputuskan untuk tetap diam dan melajukan motorku sampai tempat tujuan.
Tak butuh waktu lama, hanya 10 menit dan kami sudah sampai di tujuan.
Setelah turun dan memberikan selembar uang 10ribuan, wanita itu turun dan aku langsung melajukan motorku lagi.
Namun, baru 20 meter melaju, aku memutuskan berhenti dan memeriksa uang yang diberikan wanita tadi.
"Ternyata benaran uang," gumamku.
"Well, mungkin aku salah kira." Sambungku yang jujur saja sempat mengira dia bukan manusia.
Aku kembali menyalakan motorku.
Tempat ini sudah dekat dengan tempat tinggalku.
Dan benar saja dalam waktu 5 menit aku sudah tiba di depan pintu kosan.
Namun keningku langsung mengernyit ketika kulihat jam yang ditunjukan di layar ponselku.
"Jam 4 pagi?"
Masih kuingat dengan jelas bahwa terakhir kulihat jam sebelum mengantar penumpang tadi adalah jam 1 dan aku hanya mengantarnya dalam waktu 10 menit.
Aku memijat pelipisku. Ketika kulihat jam dinding pun menunjukan waktu ke angka 4.
"HIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHIHI"
jadi ini cerita dari abang gojek ke temen adek aku, dan sialnya adek aku cerita pas malem malem kami keluar dan lewat areal pemakaman :(well, sepertinya abangnya diajak jalan jalan dulu ke alam mbaknya :(
KAMU SEDANG MEMBACA
monstax; creepy 2.0 ✅
Fiksi Penggemar[BOOK TWO] "berhati-hatilah... kau mungkin tidak seorang diri..."