Aku terus memegangi tengkuk leherku yang merasakan aura lain. Aku memang tidak punya kelebihan untuk melihat mereka yang biasa disebut makhluk astral, tapi aku punya kemampuan untuk merasakannya.
Dan kemampuan ini kudapatkan semenjak aku terlibat dalam kecelakaan beruntun, dimana aku menjadi satu satunya orang yang selamat.
Lupakan soal masa lalu itu, saat ini aku sedang dalam perjalanan pulang. Jarak dari halte ke komplek apartemen tempatku tinggal memang tidak terlalu jauh.
Makanya aku lebih suka naik kendaraan umum ketimbang naik kendaraan pribadi.
TING! NONG!
Kutekan bel tempat tinggalku sekali.
TING NONG!
Kutekan sekali lagi.
Cklek!
Pintu terbuka dan menampilkan wajah ceria khas anak kecil yang dimiliki oleh adik kecilku yang berumur 4 tahun.
"Kau belum tidur, dayoung?" Tanyaku sambil mengangkat tubuhnya untuk kugendong.
Dayoung menggelengkan kepalanya.
"Aku mau menunggu kakak pulang!" Ucapnya dengan semangat.
Aku tersenyum, rasa lelahku bekerja seharian seperti hilang ketika melihat senyumnya.
Aku menggeser badanku untuk masuk ke dalam dan berniat untuk menutup pintu sebelum pada akhirnya Dayoung menahan tanganku.
"Ada apa sayang?"
Dayoung menunjuk ke arah depan pintu. Dimana tidak ada apa dan siapapun di situ.
"Teman kakak tidak diajak masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
monstax; creepy 2.0 ✅
Fanfiction[BOOK TWO] "berhati-hatilah... kau mungkin tidak seorang diri..."