Jangan dibuka!
"Kenapa?" Tanya Kihyun padaku. "Kenapa berhenti?" Lanjutnya padaku.
Kami baru saja hendak membuka sebuah lemari tua yang berada di ruang bawah tanah rumah kami.
"Katanya jangan dibuka." Ucapku pada Kihyun memberitahu.
"Kenapa?" Tanya Kihyun.
Aku menggelengkan kepalaku. "Suara itu hanya bilang padaku untuk jangan membukanya."
"Suara?" Ulang Kihyun.
Aku menganggukan kepalaku kali ini.
"Jangan pernah berkata seperti itu di depan orang dewasa Changkyun!" Ucap Kihyun kemudian. "Atau mereka akan benar benar membawamu ke rumah sakit jiwa itu!"
"Aku tidak sakit jiwa! Dan rumah itu lebih mirip rumah penyiksaan daripada rumah sakit jiwa!" Seruku tiba tiba.
Aku paling benci mendengar kata Rumah Sakit Jiwa.
"Makanya sekarang cepat kau buka!" Pinta Kihyun lagi.
"Ta-tapi a-aku takut bibi memarahiku." Ucapku sembari menundukan kepala.
Kihyun memandangiku dengan pandangan sendu.
"Kau harus membukanya Changkyun, hanya kau yang bisa membukanya." Ucap Kihyun lagi.
Aku mengangkat wajahku menatap ke arahnya.
"Aku yakin sisa tanganku yang dimutilasi oleh paman ada di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
monstax; creepy 2.0 ✅
Fanfic[BOOK TWO] "berhati-hatilah... kau mungkin tidak seorang diri..."
