Part 1 revisi
Pukul 06.45 AM
Seorang gadis sedang bersenandung riang melihat pantulan dirinya didepan cermin. Vivian atau Vian nama gadis tersebut mengambil tas ranselnya dan tidak lupa topinya, berjalan menuruni tangga yang menuju ruang makan.
Sepi.....
Itu suasana yang menyambutnya diruang makan, tidak ada seorang pun yang ada disana hanya sejumlah uang, dan roti bakar plus segelas susu dan 2 note.
Note 1
Vivian anak mommy, maaf mommy tidak bisa menemanimu sarapan.
Mommy memiliki pekerjaan penting pagi ini, mommy tinggalkan sejumlah uang
Gunakan untuk belanjamu hari ini.
Love you, mommy.
Note 2
Morning my sister
Maaf pagi ini aku tidak bisa menemanimu sarapan,
Aku sudah membuatkan kau roti bakar dan segelas susu.
Jadi sarapan lah.
Love you, your sister
Vian tidak terlalu memusingkan masalah kedua note itu, Vivian mulai memakan sarapan yang ada diatas meja. Selesai sarapan Vian bergegas menuju sekolah, walaupun sebenarnya sudah tidak banyak yang harus diurusnya di sekolah karena dirinya sebentar lagi lulus, tinggal menanti acara kelulusan saja.
"morning aunty Eli" sapa Vivian pada Elizabert Rusell pemilik rumah yang hanya berbeda 2 blok dari rumah Vian.
"morning Vian, kau mau berangkat kesekolah?"
"iya aunty, Ken mana aunty?"
"masih didalam, masuk saja paling dia lagi malas-malasan. Tolong bangunkan dia"
"siap aunty!"
Vian langsung melangkah masuk kedalam rumah dan menuju kamar Ken yang terletak dilantai dua.
"BANGUN ALEXANDER KENNY RUSELL!" teriak Vian saat masuk kedalam kamar Ken dan membangunkan penghuninya yang sedang meringkuk diatas kasur.
"astaga Baby kau sangat berisik, ini masih pagi jangan teriak. telinga ku bisa tuli jadinya"
Vian yang dipaggil Baby oleh Ken tidak memperdulikan kekesalan Ken, Vian langsung naik keatas kasur dan menyibak selimut yang menutupi badan Ken.
"bangun pemalas ini sudah mau siang mau jam berapa kau berangkat kesekolah"
Grab....
Ken menarik Vian dan langsung menjadikan tubuh Vian sebagai gulingnya.
"Diamlah baby, biarkan seperti ini, kau tau aku suka wangi tubuhmu"
Vian mendengus kesal, sudah berapa kali Ken menjadikan alasan itu agar bisa memeluknya. Memangnya sewangi apa Vian? Menggunakan parfum saja Vian tidak pernah.
"Aw..."
"Mandi sana bodoh!"
"oh ayolah, lagipula kita tidak memiliki kegitan yang penting sekali disekolah"
"tetap saja jangan jadi pemalas dude, cepat!"
Vian mendorong Ken masuk ke kamar mandi. Sambil menunggu Ken selesai mandi, Vian turun menuju lantai satu.
"apakah Ken sudah bangun Vian?" tanya aunty Eli pada saat tiba di dapur. "tentu saja aunty, dia tidak akan bisa tidur ketika aku yang membangunkan" Vivian bergabung dengan aunty Eli di dapur, tapi bukan bergabung untuk membantu membuat sarapan tapi mencicipi waffel buatan aunty Eli.
"hahahah kau benar, lihat saja nanti dia pasti menggerutu akibat kau membangunkannya dengan cara tadi"
"dan aku sangat tertarik melihat muka ketusnya aunty, oh ya mana uncle Rusell? Biasanya dia belum berangkat jam segini"
"dia sedang ada kepentingan jadi pagi-pagi sekali berangkat"
"oh"
Sekitar 15 menit Ken sudah turun dan bergabung dengan mommy-nya dan Vivian didapur
"morning mom" sapa Ken sambil mencium pipi mommy-nya.
"morning honey" sapa Ken pada Vian yang membuat Vian menatap galak ke arah Ken. "oh stop call me like that Ken, kau membuat ku merinding" Ken hanya terkekeh mendengar ke kesalan Vian.
"ck, c'mon ada yang salah dengan pagilan ku?"
"tentu saja itu terlalu aneh menurutku"
"kau yang aneh Baby, semua wanita pasti senang dengan pagilan manis tersebut"
"aku harus meperjelanya lagi aku tidak termasuk kedalam kategori 'semua wanita' yang kau maksud"
"tapi aku senang memanggil mu seperti itu"
"sialan kau"
Vian memasang muka masam, sungguh ia tidak suka dipanggil dengan pagilan seperti itu menurutnya itu terlalu manis dan errr....jangan ditanya membuat dirinya merinding.
"sudah jangan ribut lebih baik kita sarapan, kau juga ikut sarapan kan Vian?"
"tentu saja aunty biarpun sebenarnya aku sudah sarapan"
Mereka bertiga sarapan sekitar 25 menit.
"Ken mungkin nanti mommy dan daddy mu akan menjempun grandma dan grandpa mu, mereka akan dateng kesini"
"untuk apa?"
"untuk menghadiri acara kelulusanmu"
"Mmmm baiklah"
Setelah itu Vian dan Ken berangkat menuju sekolah.
tbc.................
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf's Mate | pindah ke Dreame
Fantasía#1 in werewolf 09/06/18 fantasy seri 1 Romance fantasy Ini kisah klasik Vian gadis yang terjebak dengan kenangan masa lalunya, tidak mampu melangkah dari ketakutanya. Beranggapan sebuah perasaan Cinta itu hanya ke palsuan. "Cinta itu ibarat buket bu...