bagian 20

9.7K 544 9
                                    

Maaf atas keterlambatanya....

Vian tersenyum cerah, matanya berkilat gembira. Tidak bisa Vian jabarkan bagaimana bahagianya dia saat ini menatap pantulan dirinya didepan cermin besar ruang pakaian, rasanya masih tidak nyata.

Vian diberikan izin keluar pack!

Setelah kejadian mengamuknya Jayden yang mengira Vian akan meninggalkanya, dan Vian yang menjelaskan maksudnya. Akhirnya Jayden memberi izin walau sedikit sulit dan harus dibujuk.

"Kau tampak senang dan berbinar binar" ucap Jayden kesal menatap Vian terus saja tersenyum senang, Jayden tidak suka Vian tersenyum karena bisa meninggalkanya.

Haruskah Jayden tarik lagi izinnya?

"Jangan coba coba menarik ucapan mu lagi Jay!" Ancam Vian yang sadar maksud dari tatapan Jayden.

Jayden mendengus tidak suka, mendekat dan memeluk Vian dari belakang "ntah mengapa aku tidak rela kau keluar" guman Jayden teredam di leher jenjang Vian.

Cup...cup....cup....

Vian berbalik dan mengecup bibir Jayden beberapa kali, mengesekan hidungnya dengan hidung Jayden "kau mau membuat ku serasa dipenjara Jay?" Tanya Vian melingkarkan tanganya di leher Jayden.

"Jika itu membuat mu tetap berada dijangkauan ku mengapa tidak" jawab Jayden bodoh. Vian terdiam sebentar, apa hidupnya akan seperti benar benar dipenjara jika nantinya terikat dengan Jayden? Ia menjadi takut, takut pilihannya yang menyerahkan diri pada Jayden sebuah kesalahan.

"Hm...Jay aku lapar" rengek Vian, mengaligkan topik. Jayden yang tidak merasa ada kesalahan, mengiyakan dan mengajak Vian turun untuk sarapan.

"Selamat pagi semua, semoga pagi kalian indah" sapa Vian berlebihan pada semua orang yang sudah ada dimeja makan.

Uhuk...uhuk...

Ken tersedak makanan yang baru saja ia suapkan, apa benar ini sahabat tercintanya? Mengapa terlihat berbeda sekali, lebih ceria dan manusiawi.

"Ken kau baik baik saja?" Tanya Eli pada putranya yang masih tersedak makananya sendiri. Ken langsung meraih air yang disodorkan Eli dan meminumnya sampai tandas.

"Baby, kau?" Ucapan Ken menggantung, ia tidak berniat melanjutkan kalimatnya melihat tatapan mematikan unclenya.

Ken mencibir kesal, apa salahnya sampai ditatap seperti itu?

"Jangan merusak mood baik ku" peringat Vian saat melihat mulut Ken akan terbuka, karena jika Ken mulai bersuara Jayden akan menyahut dan Ken akan menyahut lagi jadilah perdebatan tidak henti.

⛩⛩⛩

"Aku tidak menyangka uncle membiarkan mu keluar pack Baby" ucap Ken saat kini mereka telah berada dikelas pertama jam perkuliahan mereka. Mereka mendapat kelas yang sama dihari pertama, Vian tidak jadi mengambil jurusannya yang ia niatkan dan mengambil yang sana dengan Ken.

"Lalu apa ia akan mengurungku didalam pack dan mengabaikan pendidikan ku?"

"Mungkin saja, melihat sifat posesif uncle Jay yang sangat berlebihan dari yang berlebih hal itu bukan tidak mungkin"

Apa yang Ken katakan benar, karena pada awalnya Jayden nggan, tapi Vian berhasil membujuknya.

"Sudahlah, jangan bahas lagi. Oh...benar hampir aku lupa, Ken aku akan bertemu teman ku setelah kelas selesai. Kau bisa pulang sendiri lebih dulu"

Ken memincingkan mata, siapa gerangan yang akan Vian temui? "Siapa" tanya Ken "apa?" Tanya Vian lagi seakan tidak paham maksud Ken.

Tak....

Werewolf's Mate | pindah ke DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang