Vian pov
Dering ponsel membuat ku menghentikan kayuhan sepeda dan menepi.
Nama Feny tertera pada layar ponselku. Segera aku buka pesan dari Feni, karena jarang sekali dia mengirim pesan dan biasanya jika dia mengirin pesan pasti yang disampaikanya bisa membuat aku jantungan.
Dan benar saja, aku sangat terkejut dengan apa yang terlihat jelas di layar ponselku.
"Keparat siala kau Ken!"
Tarik nafas buang....tarik nafas buang.....tenangkan dirimu Vian, kau harus tenang.
Anggaplah aku berlebihan dan possessive pada Ken, tapi jujur aku tidak suka melihat gambar yang dikirimkan Feny pada ku.
Ken sedang berciuman dengan seorang gadis disebuah club malam!
Aarrrrgggghhh....aku tidak suka Ken bermain wanita dan aku tidak suka Ken berbohong pada ku.
Dia pernah berkata tidak lagi suka bermain wanita, tapi lihat ternyata masih. Aku benci pria yang suka memainkan hati wanita layaknya mobil mainan yang bisa di ditarik dan di dorong sesuka hati.
Bedebah sialan!
Semoga saja nasib ku dan Olivia jauh dengan pria model Ken, walau dia sahabat tersayang ku.
Mood makan cemilan ku rusak, tapi perutku meronta ingin diisin, jadi sebaiknya aku cepar ke minimarket.
🐙🐙🐙
Bosan dan kesal mendengar pembicaraan mereka tentang mate. Aku lebih memilih keluar "kau mau kemana Jay?" kata mommy saat aku akan berjalan keluar "aku akan keluar, aku tidak berminat mendengar pembicaraan tentang mate" kata ku dingin.
Saat sedang berada di sekitar komplek perumahan aku mencium aroma lautan yang menyegarkan dan memabukan bagiku, aromanya tidak dapat aku deskripsikan sangat menggoda di indra penciumanku. Eldrik wolf yang berada dalam diriku mengaung keras 'mate' kata Eldrik difikiranku. Ku ikuti aroma itu, betapa terkejutnya aku saat tau dari mana asal aroma itu berasal. Seorang gadis kecil, bagaimana bisa seorang gadis kecil yang menurutku usianya sama dengan Ken keponakanku.
'dia mate kita, biarpun dia seumuran dengan Ken, jadi jangan berdiam diri saja segera dekati dia' geram Eldrik saat aku hanya diam ditempat sambil melihat gadis itu. 'diamlah El' kuputuskan mindlink. Masih kutatap gadis itu yang mulai mengayuh sepedanya sambil bersenandung. Suaranya benar-benar indah diteliangaku sungguh hal itu menghipnotisku.
Gadis kecil itu berhenti dan menepi di pinggir jalan, ia tampak merogoh saku dan mengambil ponselnya.
Aku dapat melihat kerutan dan dan tatapan tidak suka terpancar jelas di wajah cantiknya.
Bibir mungilnya tampak berguman menggerutu tidak senang, dan ekspresi seperti itu sungguh menggemaskan.
Tidak lama ia kembali melanjutkan perjalanannya, hingga....
Gadisku berhenti didepan supermarket. 'gadisku' astaga ada apa dengan diriku. Dia masuk kedalam supermarket dan aku mengikutinya. Ku amati gadisku saat sedang memilih cemilan, terlihat dia tampak risih.
Ku lihat dirinya bergegas keluar sesaat setelah membayar. Dikayuh sepedanya dengan cepat, namun tiba-tiba berhenti saat ada motor yang menghalangi jalannya.
Gadisku tampak kesal saat pengendara motor tersebut membuka helem yang digunakan. Siapa laki-laki itu? Aku mengeram marah, aku tidak suka gadisku diganggu oleh siapapun.
Ku dengar pembicaraan mereka. Gadisku tau bahwa dia sedang diawasi?! Aku bahagia ia dapat merasakan keberadaan ku.
Namun senyumku luntur seketika saat laki-laki yang tak ku ketahui namanya tersebut tersenyum sambil mengusap rambut gadisku. Ingin rasanya ku patahkan tangan laki-laki itu.
'sialan beraninya dia menyentuh mate kita' kata Eldrik marah.
'tenaglah El' kataku dingin sungguh pemandangan di depan membuatku geram. Gadisku sedang tertawa bersama dengan laki-laki itu, apalagi laki-laki itu berani sekali menyentuh mateku. Jika aku mau aku bisa menghampiri mereka dan menarik mateku dalam dekapanku.
Tapi ku urungkan niatku, tidak normal rasanya jika aku tiba-tiba marah disaat dia belum mengenaliku tapi lihat saja nanti !
tbc..................
sorry pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf's Mate | pindah ke Dreame
Fantasy#1 in werewolf 09/06/18 fantasy seri 1 Romance fantasy Ini kisah klasik Vian gadis yang terjebak dengan kenangan masa lalunya, tidak mampu melangkah dari ketakutanya. Beranggapan sebuah perasaan Cinta itu hanya ke palsuan. "Cinta itu ibarat buket bu...