chapter 15 | Sexy dress

12.4K 644 9
                                    

Sorry atas keterlambatanya

Sudah berhari hari Vian merenung setelah perkelahianya dengan Jayden, terus berdiam diri dan merenung yang Vian lakukan.

Mencoba melawan rasa takut dan masa lalu?

Bisakah Vian melakukan hal yang sangat sulit itu?

Vian dibuat bingung, ini bukanlah perkara mudah menghilangkan benci dan trauma pada dirinya.

Semua permasalahn ini membuatnya seakan ingin menyerah, waktu yang diberikan mommy nya tinggal beberapa hari lagi, dan keputusan apapun belum Vian ambil.

Mau menjalaninya atau melupakannya.

🐙🐙🐙

Jika Vian sedang merenung dan menentukan pilihan, lain dengan Jayden yang terdiam dalam rasa bersalah.

Jayden sadar ia terlalu keras pada Vian, tidak seharusnya ia meninggikan suara pada Vian. Mate nya itu masih labil, harusnya Jayden bersikap dewasa menyikapi tindakan Vian, bukanya terbakar cemburu yang membuatnya kehilangan kontrol.

Apalagi nasehat Emma yang seakan menamparnya.

"Bersikap dewasa son, jangan terpancing emosi, coba mengerti terlebih dahulu sebelum kau meninggikan suara mu padanya!"

Ya....apa yang dikatan Emma benar, seharusnya ia tidak terpancing emosi dan kasar pada Vian.

Tok...tok..tok...

Billy masuk sebelum Jayden mempersilahkanya.

"Apa yang kau lamunkan Alpha?"

Billy menghempaskan tubuhnya pada single sofa. Billy menyodorkan sebuah undangan pada Jayden.

Tertera nama salah satu kolega kerja Jayden, Mr. Gesto salah seorang yang sering bekerja sama dengan perusahaaan Jayden.

"Cobalah ajak Baby ke pasta itu, sejak beberapa hari kemarin Baby selalu mengurung diri dikamar. Baby pasti bosan, coba perbaiki hubungan mu dengan Alpha"

Jayden menatap tajam Billy, aura mengerikan menyeruak dari tubuhnya.

Billy samapai merinding merasakanya, apa perkataannya salah? Bukankah Billy malah baik memberikan nasehat dan jalan keluar.

"Apa?" Tanya Billy takut takut, Billy lebih memilih berhadapan dengan anacconda dibanding dengan Jayden yang seperti ini.

"Baby heh?" Ucap Jayden dengan nada sinis

Gluk...

Julukan pecemburu berat tepat disematkan pada Jayden, Billy juga salah mengikuti panggilan Ken pada Vian.

"Aku hanya mengikuti panggilan Ken pada Luna, jangan salah sangka dulu. Bukankah nama lengkap Luna babyta Vivian Margaret?"

"Aku pastikan mulut mu akan terkatup selamanya sekali lagi kau memanggilnya seperti itu"

Billy mengguk patuh, bukannya apa apa. Membuat Jayden mengamuk bukanlah perkara baik, bukanya ada pepatah yang mengatakan marahnya orang diam lebih seram dibanding boneka Annabelle.

Werewolf's Mate | pindah ke DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang