--- Part 19 ---
Para Golden Army digiring oleh para pengawal ke rumah Eria. Mereka berjalan melewati kota. Di sana, para elves melihat mereka terheran- heran. Para elves pun langsung berjalan ke tepian untuk membiarkan para pengawal lewat dan kemudian angin yang sangat kencang berhembus dan menerbangkan rambut Atlanta dan beberapa elves pun hampir melihatnya jika Flame dan Victoria tidak langsung segera berjalan menutupi tato gagak hitam Atlanta dari pandangan para elves itu walaupun ada perban yang melingkari leher Atlanta
"Terima kasih," bisik Atlanta kecil
"Tidak masalah," bisik Flame dan Victoria bersamaan
"Apakah kita diusir karena tato ini?" bisik Atlanta dengan nada menyesal
"Kurasa tidak. Yang tahu tentang keberadaan tato itu hanya aku, Flame, Exon, dan Aqua," bisik Victoria
"Bagaimana dengan Eria?" tanya Atlanta
"Maksudmu?" Flame dan Victoria mengernyit bingung dan menoleh ke arah Atlanta
"Bukankah dia mengobatiku dan melilit lukaku dengan perban?" tanya Atlanta
"Jadi? Apa masalahnya?" tanya Victoria masih belum mengerti
"Kau lihat? Leherku juga dililit perban," kata Atlanta sambil menggeser rambutnya dan menunjukkan perban yang melilit lehernya
"Jadi, Eria pasti melihat tanda itu," lanjut Atlanta sambil kembali menggeser rambutnya menutupi perban itu
"Jadi apa?" tanya Flame
"Oh... itu tidak mungkin, Anta. Aku percaya kepadanya," kata Victoria
"Aku juga tidak begitu yakin. Aku rasa Eria bukanlah tipe orang yang seperti itu," kata Atlanta
Tak lama kemudian, mereka berenam ditambah para pengawal pun sampai di rumah tempat tinggal Eria. Para Golden Army ditambah dengan Alleover pun segera memasuki rumah itu dan membereskan barang- barang mereka dan ketika Atlanta mengecek barang- barangnya sekali lagi, ia menemukan sebuah surat di dalam tasnya. Ia pun langsung membuka dan membaca surat itu
Untuk Atlanta dan yang lain
Anta, mungkin aku tidak kan ada di rumah pada saat kau kembali nanti. Aku dan Vritz sedang ada urusan yang sangat penting. Aku juga minta maaf karena meninggalkan kalian tadi. Oh ya, jika kalian ingin makan, aku telah menyiapkannya di meja kayu disebelah lemari itu. Kalian boleh membawanya sebanyak mungkin
Salam,
Eria dan Vritz
Setelah membaca surat itu, Atlanta pun langsung melipat surat Eria itu dan memasukkannya di kantung kemeja yang dipakainya sekarang ini
Setelah beberapa kali mengecek rumah Eria takut meninggalkan barang- barang mereka, para Golden Arny ditambah Alleover pun keluar dari rumah itu. Di sana, para pengawal masih menunggu mereka dengan sabar
"Apakah kalian sudah selesai berkemas?" tanya salah satu dari pengawal itu
"Tentu," kata mereka berenam kompak
"Baiklah, ayo kita pergi sekarang," kata salah satu pengawal itu dan para pengawal pun memimpin jalan merrka ke hutan yang dituju
Kali ini, mereka tidak melewati kota lagi tetapi melewati pinggir sungai yang berada di dekat rumah Eria
Suasana di sini sangat jauh berbeda dengan di kota. Jika di kota suasananya sungguh ramai dan cukup berisik, maka di sini sebaliknya. Suasana di sini sungguh tenng dan mendamaikan hati dan dari sini, kota terlihat jauh lebih indah. Namun, tidak ssmua orang menikmati kedamaian dan keindahan perjalanan pendek mereka ini dan kemudian, dua orang dari mereka pun menyadari keadaan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Elathor The Kingdom of Light
FantasyCopyright © by Blue_Sapphirine 2014 Dilarang memperbanyak, mengubah, dan menjiplak cerita ini tanpa sepengetahuan dari Author *** Golden Army yang terdiri dari Atlanta Ellenia Derquill, Miraqua Enesa Arestric, Victoria Lecsia Trizen, Winexon Nathan...