The Sky Island

2.1K 170 29
                                    

—- Part 28 —-

"Ah.... Aku rindu kasur empuk," kata Winexon sambil merenggangkan kedua tangannya.

"Exon, apakah kau ada snack?" Tanya Aqua yang bermalas malasan di punggung Hermix.

"Aku ada coklat," jawab Winexon sambil mengeluarkan sekaleng cokat yang dibungkus oleh kain berwarna hijau mint.

"Selain itu?"

"Hm... Aku ada chips," katanya

"Berikan padaku!" kata Aqua yang langsung antusias ketika mendengar kata chips

"Tidak akan. Chips ini adalah yang terakhir," kata Winexon menyingkirkan sebungkus chips dari pandangan Aqua dan tentunya Aqua langsung memberontak

"Ahh.. Aku mau Chips. Berikan chips kepadaku! WInexon, berikan!! WINEXON PELIT!!!" Aqua memberontak di atas punggung Hermix dan si naga hanya dapat menghela nafas oleh tingkah Aqua

"Aqua, tangkap," kata Alleover sambil melempar sesuatu ke Aqua dan Aqua dengan sigap menangkapnya dan mata Aqua seketika langsung berbinar- binary

"Wahh.... Terima kasih Miell," kata Aqua dengan senyuman terlebarnya. Sesuatu yang dilempar Alleover tadi adalah sebungkus chips yang lebih besar daripada chips milik Winexon dan Aqua pun menjulurkan lidahnya ke Winexon dan Winexon langsung protes

"Tidak adil! Kau menyembunyikan chips itu dariku, Miell! BEgitukah caramu terhadap temanmu ini? Tidak kusangka kau setega ini padaku, Miell," kata Winexon sambil menunjuk nunjuk Alleover

"Aku tidak salah apa- apa. Tadi aku melihat kau sudah memasukkan banyak sekali snack ke dalam tasmu dan aku pikir kau sudah tidak mau lagi dengan chips itu maka aku simpan karena aku tahu cepat atau lambat sesuatu seperti ini akan terjadi," kata Alleover terus terang dan Winexon hanya cemberut dan sedikit mengomel

2 jam lebih sudah berlalu sejak mereka meninggalkan kerajaan para Elves Elvera namun mereka masih saja belum sampai ke tempat tujuan mereka selanjutnya. Tujuan mereka adalah Sky Castle namun tak ada satu pun dari merekayang tahu ataupun pernah mendengar nama itu sebelumnya... kecuali Gerix.

"Gerix, apakah ini jalan yang benar?" Tanya Victoria yang duduk di atas kepala Gerix sambil bergoyang- goyang.

"Duduklah yang benar jika kau tidak ingin jatuh dan ini jalan yang benar... mungkin," kata Gerix.

"Mungkin? Jangan bilang kau sudah lupa," kata Victoria sedikit cemas.

"Jika kau lupa maka kita hanya menghabiskan tenaga kita secara sia- sia untuk terbang berkeliling angkasa," kata Emerix yang mengepakkan sayap merahnya dan di punggungnya, Flame menengadah ke langit sambil membalik- balikkan halaman sebuah buku bersampul putih yang cukup tebal dan kelihatan cukup tua.

"Buku apa itu, Flame?" Tanya Atlanta yang perhatiannya teralih dari menghitung jumlah awan yang dilewatinya ke buku putih tebal itu.Flame pun menoleh ke arahnya dan mengangkat bukunya sedikit.

"Buku ini maksudmu?" katanya polos.

"Tentu saja."

"Ini buku yang aku bawa dari Elvera. Aku seperti pernah mendengar nama Sky Castle namun aku tidak ingat dimana bahkan kau pun tidak yakin apakah aku pernah mendengar nama itu atau tidak," jelasnya

"Coba aku lihat," kata Atlanta sambil mengulurkan tangannya dan merangkak sedikit ke ujung punggung Elerox

"Um.. Elerox aku pinjam sayapmu sebentar ya," kata Atlanta dan Elerox menanggapinya hanya dengan anggukan. Kedua sayap Elerox berhenti mengepak namun mereka tetap melayang di udara. Atlanta segera berdiri dan melompat ke punggung Emerix yang langsung membuat Emerix jatuh sedikit karena kaget tiba- tiba beban di punggungnya bertambah namun tak ada satu pun protes dari Emerix

Elathor The Kingdom of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang