Misunderstanding

3.6K 169 22
                                    

--- Part 23 ---

***

WARNING!!!

Part ini saya yakin bakal panjanggggg sekali jadi, saya minta maaf jika mata kalian para readers menjadi merah setelah membaca part ini. Jadi... Gomenasai minna...

"VRITZZ !!" teriak Eria dan Rietta.

Mereka berdua pun menutup mata karena takut akan apa yang akan mereka lihat selanjutnya. Namun, tidak ada suara seperti teriakan Vritz atau suara darah yang menetes ke tanah dan mereka pun membuka kedua mata mereka perlahan.

Snakrie yang akan menyerang Vritz itu tetap menggenggam pedang miliknya namun, yang ia tebas bukanlah Vritz melainkan sebongkah es yang memiliki ukuran yang cukup besar dan di belakang bongkahan es itu, terlihatlah Vritz yang terduduk dengan wajah pucat

Bongkahan es yang tadinya ditebas oleh snakrie satu ini pun berubah wujud menjadi beberapa es yang berujung lancip dan es ini menusuk tubuh snakrie itu namun, tidak ada setetes darah pun yang keluar dari tubuh snakrie itu. Es- es runcing itu terserap ke dalam tubuh snakrie itu dan tak lama kemudian, snakrie itu pun terjatuh tak sadarkan diri

Eria dan Rietta pun segera berlari menghampiri Vritz yang wajahnya sudah mulai berwarna dan mereka berdua pun berlutut di depan Vritz dan Eria memegang kedua bhu Vritz dan mengguncangnya sedikit untuk mengumpulkan kesadaran Vritz yang sempat terpencar kemana- mana

"Vritz, kau tidak apa- apa?" tanya Eria masih mengguncang- guncang bahu Vritz dan Vritz pun menjawab dengan suara yang sedikit bergetar

"A... Aku baik- baik saja," dan Rietta pun menghembuskan nafasnya lega

"Huh... syukurlah. Aku kira snakrie yang telah gila ini telah menebasmu menjadi dua bagian," kata Rietta sambil mengelus dadanya

"Pikiranmu terlalu mengerikan, Rietta," kata Eria dan mereka berdua pun bangkit berdiri

"Dan ada satu hal yang lebih penting. Es itu muncul dari mana?" tanya Eria sambil meletakkan tangan kanannya di dagunya

"Aku yang membuat es itu," kata sebuah suara di belakang mereka dan mereka betiga pun berbalik ke belakang

Di sana, Aqua berdiri dengan tangan yang masih terangkat dan terarah ke snakrie yang tadi menyerang Vritz. Di belakang Aqua, Winexon, Atlanta, Flame, Victoria, dan Alleover berdiri dan memperhatikan pertarungan yang masih berlangsung

"Mereka semua sudah kehilangan akal sehat mereka," kata Atlanta sambil melipat kedua tangannya di dada

"Kurasa hanya kalian berdua yang masih normal di pertarungan ini," timpal Victoria

"Siapa kalian?" tanya Rietta. Alis kirinya terangkat tanda bahwa dia tidak mengenal keenam orang yang jelas- jelas berbicara kepada mereka

"Mereka adalah manusia yang pada saat itu kuselamatkan di padang," jelas Eria dan Rietta hanya mengangguk- angguk kecil

"Dan kenapa kalian bisa kesini?" tanya Eria kepada keenam orang yang masih memerhatikan pertarungan yang semakin menggila ini

"Kami ingin mencarimu, Tuan putri Elvera," kata Alleover sambil sedikit membungkukkan badannya

"Eh? A... apa yang kalian maksud? Siapa yang tuan putri? Ha.. haha... hahaha... ka.. kalian aneh," kata Eria sambil menggaruk kepalanya. Keringat dingin bercucuran dari wajahnya dan matanya bergerak liar

'Dia pembohong yang parah,' pikir Nerietta, Alleover, Flame, Atlanta, Victoria, Aqua dan Winexon

"Tidak usah menutupi statusmu lagi," kata Flame

Elathor The Kingdom of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang