BERSYUKUR

974 37 5
                                    

Setiap hari aku menjalankan aktifitas sebagai seorang santri berharap mendapat rahmat dari allah swt.
Bukan hanya sebagai seorang santri aku mengisi hari-hariku untuk mengajar anak-anak jalanan alkhamdulillah guru besar pesantren aku mengizinkanku untuk mengajari mereka dengan ikhlas dan bersenang hati aku mengajari mereka dengan ilmu yang aku miliki.

Ada perasaan ingin seperti remaja lainnya yang aku lihat ketika aku sedang mengajar anak-anak yang bisa bermain dan merasakan ramainya dunia luar pesantren namun semuanya berbalik lagi aku tidak terlalu mendambakan hal itu karena bagiku itu tidak ada manfaatnya lebih baik aku gunakan masa remajaku untuk sesuatu hal yang bermanfaat untuk diriku dan semua makhluk ciptaan allah swt.

Rasa bersyukurku aku panjatkan kepada allah swt karena aku diberikan kemampuan untuk membuat anak-anak yang tidak mampu menjadi memiliki ilmu.

Subkhanallah atas kehendak allah aku menjalankannya dengan lancar meski diawal mendapat pertentangan namun lambat laun berlalu semuanya menerimaku dengan senyuman yang terlihat diraut wajah mereka.

"Kak marwaa... " panggil salah satu seorang anak pria yang bernama dino

"Iya.. " jawabku

"Kakak aku mau bertanya"

"Apa yang hendak kamu tanyakan anak manis"

"Kakak apakah aku akan mendapatkan seorang istri seperti kak marwa" tanyanya polos

Aku tersenyum mendengarkannya, bagaimana bisa anak seusianya memikirkan seorang istri

"Dino mau mempunyai istri seperti kak marwa"

Dino mengangguk

"Kalau begitu dino harus menjadi orang shaleh selalu bertakwa kepada allah dan ingat lakukan segala sesuatu itu karena allah swt"

"Kalau dino ga seperti itu bagaimana"

"Anak manis, belajar terlebih dahulu saja ya waktumu masih panjang jangan berbicara soal jodoh, biarkan allah swt yang mengaturnya"

"Iya kak"

"Kalau begitu jangan lupa ahad nanti datang ke pesantren kakak ya nanti kalian akan kakak kenalkan dengan teman-teman kakak"

"Ada makanan banyak ga kak" celetuk sandi seorang anak berbadan gendut

"Ada sandi nanti kamu boleh makan sepuasnya" jawabku

"Asiiikkk..... "

"Iyasudah kakak pamit ya hari sudah menjelang petang kalian jaga diri baik-baik ya, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam kak" jawab seluruh anak-anak yang berjumlah sepuluh orang.

Aku mengayuh sepeda untuk pulang kepesantren tidak mungkin berjalan karena jarak lumayan jauh.

Setiap kali aku melihat pandangan-pandangan dimana orang banyak memperhatikanku mungkin mereka merasa aneh karena aku berbeda dengan mereka namun karena perbedaan inilah yang membuat aku semangat untuk terus tetap menjadi diri sendiri dan tidak tertipu oleh masalah dunia semata.

*****

Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.

📝 Akhwatalmuhajir

AL-FATIHAH UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang