HAMBA ALLAH

560 25 0
                                    

Seperti biasa dijam 14:00 aku bergegas keluar pesantren tentu saja bukan untuk bermain melainkan untuk mengajar.

Dengan semangat aku mengayuh sepeda tidak lupa aku selalu berdzikir.

Sampai disuatu gubuk tempat dimana aku dan anak-anak berbagi disana terlihat anak-anak telah menantiku dengan senyuman sungguh keindahan yang sangat berarti bagiku.

"Assalamualaikum.. Ade-ade kakak yang manis" salamku

"Wa'alaikumsalam kak" jawab mereka

"Kelihatannya kalian sangat gembira ada apakah cerita sama kakak" tanyaku

"Tadi ada seorang pria kak" jawab dino

"Apa yang dia lakukan sehingga kalian terlihat senang"

"Dia memberikan kita banyak kebutuhan belajar itu kak lihat (menunjuk arah pojok gubuk) , dan ada makanannya juga kak"

"Siapa nama pria itu" tanyaku

"Dia bilang hamba allah kak"

"Dengan siapa dia kemari"

"Sendiri kak, dan kakak tau terlihat usianya masih setara dengan kakak" jawab nurul

"Benarkah.. Tapi kalian tidak lupa mengucapkan terimakasih kan"

"Iya kak kita tidak lupa" jawab mereka

"Alkhamdulillah...kalau begitu mari kita mulai belajar" ajakku

"Iya kak"

Anak-anak duduk sesuai tempat mereka masing-masing

"Sekarang kakak akan memberi tahu macam-macan najis..
Najis itu terbagi menjadi tiga ada najis besar atau najis mughaladzah, ada najis ringan atau mukhafafah, dan yang terakhir adalah najis sedang atau muttawasithoh"

Kalian tulis ya seperti apa yang kakak tulis dipapan tulis

Aku mulai menulis materi dipapan tulis

1. Najis besar (Mughallazoh), yaitu Anjing, Babi atau yang lahir dari salah satunya.

2. Najis ringan (Mukhaffafah), yaitu air kencing bayi yang tidak makan, selain susu dari ibunya, dan umurnya belum sampai dua tahun.

3. Najis sedang (Mutawassithoh), yaitu semua najis selain dua yang diatas.

Begitupun anak-anak menulis dibuku mereka masing-masing

Waktu terus berjalan aku menjelaskan bagaimana ketiga najis itu sampai mereka mengerti.
Setelah mengerti aku memutuskan untuk membuka apa saja yang ada didalam kotak besar dari hamba allah itu.

"Kita buka yuk apa isi dari kotak besar itu" ajakku kepada anak-anak

Mereka bersemangat membuka bungkusan itu dan masyaallah sangat banyak jumlah buku berbagai buku ada begitu pula alat tulisnyapun.

"Alkhamdulillah...ini semua rezeki kalian" ucapku

"Iya kak.. "

Aku merasa penasaran siapakah dia, sungguh baik mengerti akan keadaan kami yang hanya bisa belajar dengan peralatan sederhana. Aku panjatkan doa untuknya dan tidak lupa aku mengajak anak-anak untuk membaca al-fatihah untuk seorang ikhwan yang telah memberikan perlengkapan belajar ini,senantiasa semoga amalnya bermanfaat untuk kami dan untuk dirinya sendiri.

*****

Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.

📝 Akhwatalmuhajir

AL-FATIHAH UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang