Dipagi hari seperti biasa aku dan nisa melakukan olahraga bersama..
Tidak merasa risih karena seorang ikhwan dan akhwat terpisahkan gedung hal ini membuat kenyamanan bagi kami semua para santriwati karena tidak ada pandangan-pandangan syaitan yang mengunggah dosa."Haii.. Marwaaa" panggil seorang wanita dari arah belakang
Aku menengokkan badan begitu pula dengan nisa
"Assalamualaikumm ya ukhti" salamku kepadanya
"Ah ya wa'alaikumsalam,kau marwa bukan"
"iya, Ada apa gerangan" tanyaku
"Aku ingin menantangmu" jawabnya yang membuatku terkejut
"Apa yang ingin kau tantangkan denganku, aku tidaklah memiliki kemampuan yang sempurna" jawabku
"Aku menantangmu murratal,bukankah kau adalah seorang santriwati yang dibanggakan karena murratalmu, maka aku menantangmu"
"Siapakah namamu? Aku baru sekarang melihatmu"
"Nama saya zidah, iya wajar jika kau tidak pernah melihatku karena selama ini aku bersekolah di yaman"
"Yaman? Apa kau murid baru" tanyaku
"Tidak... Aku adalah cucu dari nyai" jawabnya
"Nyai Besar.. "
"Iya.. "
"Subkhanallah..senang bertemu denganmu"
"Malam bada isya, ingan pertandingan itu" ucapnya
"Ya ukhti mengapa kau sangat kekeh untuk bertanding dengan sahabatku, rendahkanlah hatimu" ucap nisa
"Rendahkan saja hati sahabatmu, karena sekarang bukanlah dia tetapi aku, aku akan tinggal disini"
"Jadi apakah maksudmu kamu tidak suka memiliki saingan" tanyaku
"Iya.. Aku ingin semuanya bangga kepadaku karena kemampuanku,dan aku yakin kemampuaku jauh lebih baik darimu" jawabnya
"Astaghfirullah... Ini salah ya zidah ini tidak benar, jika kamu merasa kamu memiliki kemampuan itu tidak masalah, tetapi menyombongkan diri itu tidak baik"
"Bilang saja kau takut akan kalah, dan kau tidak lagi dipuji" celetuknya
"Aku tidaklah takut, tetapi aku menasehatimu untuk kamu tidak bersikap seperti ini"
"Benar, mengapa kamu sangat yakin akan kemampuanmu" tanya nisa
"Karena aku memiliki ilmu jauh lebih berpengalaman darinya" jawabnya
"Benarkah begitu" sanggahku
"Iya, jika kau mempunyai kehormatan maka datanglah bada isya dimasjid utama" ucapnya kemudian pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam
"Astaghfirullah.. Lihatlah sifatnya berbanding balik sangat jauh dari nyai" ucap nisa
"Sudah nisa jangan membicarakannya, lebih baik kita kekamar kita untuk mandi dan berganti pakaian" jawabku
"Iya nis"
Aku dan nisa berjalan menuju kamar, dalam pikiranku memikirkan tantangan itu, suatu kehormatan dia bawa ini adalah kehormatanku aku tidak akan menjatuhkannya maka aku memutuskan untuk menerima tantangannya.
*****
Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.📝 Akhwatalmuhajir
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-FATIHAH Untukmu
Espiritual[proses] Islam, Iman, Ihsan adalah suatu perasaan,pemikiran,tindakan yang suci, tulus, yang selalu bertawakal kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.