GENGGAMAN BARU

483 18 1
                                    

Pagi hari aku melangkah untuk meminta izin keluar pesantren untuk menemui anak-anak, aku sangat merindukan tawa mereka setelah beberapa hari aku tidak berjumpa dengan mereka.

"Assalamualaikum.. " salamku saat sampai dirumah nyai

"Wa'alaikumsalam.. " jawab zidah yang kebetulan ada dihalaman rumah

"Ukhti nyai ada" tanyaku

"Ada sebentar ya aku panggilkan, oh iya kamu rapih sekali hari ini" ucapnya

"Iya aku mau bertemu anak-anak"

"wah kalau begitu aku boleh ikut" tanyanya

"Boleh" jawabku

"Kalau begitu tunggu disini aku panggilkan nyai dan aku mau bersiap ingat jangan tinggalin aku" ucapnya

Akupun mengangguk dan menunggu nyai untuk keluar menemuiku

"Assalamualaikum nak" salam nyai

"Wa'alaikumsalam nyai" jawabku

"Mau ketemu anak-anak ya" ucapnya yang entah tau darimana

Akupun mengangguk

"Pergilah tapi ingat sebelum dzuhur harus pull..." ucap nyai yang terpotong karena zidah terus memanggilnya.

"Ada apa zidah" tanya nyai

"Nek sepatu aku yang putih mana nek" tanya zidah

"Memangnya kamu mau kemana pakai sepatu" tanya nyai

"Mau ikut sama marwah nek, dimana nek"

"Cari saja dirak sepatu belakang"

"Yaudah nek makasih" ucap zidah selaras masuk rumah

"Zidah ga bisa naik sepeda marwah bagaimana dia ikut" ucap nyai

"Tidak masalah nyai zidah bisa berbonceng denganku" jawabku

"Tapi dia berat nak"

"Tidak masalah kan sekalian marwah olahraga pagi nyai lagi pula udah lama marwah ga beraktivitas" ucapku

"Oh yasudah kalian berhati-hati, nyai mau keliling pesantren assalamualaikum" ucap nyai selaras dirinya pergi dan akupun menjawab salamnya.

Lima menit berlalu aku menunggu zidah namun dia tidak kunjung keluar, aku heran dia bersiap-siap sangatlah lama.

"Zidahhh apa kamu sudah siap" ucapku keras

"Iya tunggu dulu aku lagi siapin makanan" jawabnya

"Apa masih lama" tanyaku

"Tidak karena aku sudah selesai" ucapnya yang mengagetkanku karena tiba-tiba dia keluar rumah dari belakang.

"Yasudah ayo" ajakku

"Tapi kita kesana pakai apa" tanyanya

"Sepeda" jawabku

"Hahhh.. Tapi aku ga bisa" jawabnya

"Tenang kamu bonceng denganku"

"Tapi aku berat marwah" ucapnya

"Tidak masalah, ayo cepat nanti keburu panas" ucapku

Zidahpun mengikutiku, dan dia mulai menaiki sepeda belakangku aku mulai mengayuhkan sepeda, terasa berat diawal tapi setelah lama-kelaman terasa normal seperti biasa.

"Hahahahah ternyata mengasikkan" tawa zidah tiba-tiba

"Memangnya kamu belum pernah bersepeda" tanyaku

AL-FATIHAH UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang