Perlahan aku membuka mataku, terasa pusing itu yang aku rasakan.
Aku melihat banyak orang, nisa dan keluarganya,anak-anak, ahkam dan keluarganya, zidah dan nyai besar semua ada mengelilingiku.Aku melihat nisa meneteskan air mata, aku belum sadar sepenuhnya sehingga aku begitu saja mengusap air mata nisa yang duduk disampingku.
"Marwaa..aku akan selalu bersamamu" ucap nisa selaras memelukku.
Aku mengingat-ingat kejadian sebelum aku tidak sadarkan diri. Saat aku mengingatnya aku tidak bisa menahan diri untuk pulang dan bertemu dengan ibu aku belum mempercayai semuanya ibuku tidak mungkin meninggalkanku.
"Niss ibuuuu" ucapku selaras bangun dari tidurku kemudian berusaha turun dari ranjang namun nisa menghalangiku
"Marwaaa... Marwaaa ada aku disini" ucap nisa selaras memelukku
"Ibu menungguku nis aku harus pulang" lirihku
Nisa membelai-belai kepalaku kemudian mengusap air mataku.
"Lihat disini kamu masih ada aku, mas ahkam, zidah, anak-anak semuanya akan selalu ada buat kamu." ucap nisa
Aku menggelengkan kepala dan terus menangis melirihkan kata ibu
"Kakak...Kita akan selalu ada disamping kakak, kakak jangan menangis" ucap dino yang menangis
"Nisa sayang" ucap zidah selaras membelai kepalaku
Aku melihatnya
"Kamu dengar ini baik-baik, setiap kematian itu pasti ada kita harus menerimanya dengan baik. Karena sebelum kita terlahirkan didunia ini kita sudah membuat perjanjian bagaimana kita hidup, kapan kita meninggal" ucapnya kepadaku selaras membelai-belai kepalaku
"Taa..ppi keee..napppa saat aaakku tidaaaak aaada beerrsama iiibu" lirihku
"Itu semua sudah takdir,kita harus menerimanya dengan ikhlas, kamu harus ikhlas agar ibumu tenang dan ibumu bahagia tidak terbebani karena melihatmu seperti ini" ucapnya ulang.
Aku tidak menjawabnya aku hanya menangis dipelukan nisa, tidak ada kata yang bisa menggambarkan keadaanku saat ini, perasaanku sangatlah hancur seakan semuanya telah berakhir aku berada diujung kehidupan yang sebentar lagi akan terjatuh dan merasakan sakitnya hidup. Saat ibuku sudah tidak ada aku hidup untuk siapa, aku ingin menggapai mimpi untuk siapa, aku ingin menggapai kesuksesan untuk siapa sedangkan semua hidupku untuk ibuku, semua mimpiku untuk ibuku, semua suksesku untuk ibuku, namun kini ibuku telah pergi hancur semuanya telah menjadi taburan debu yang berterbangan tidak tau arah terbawa angin dan tidak akan sampai tujuan.
*****
Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.📝 Akhwatalmuhajir
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-FATIHAH Untukmu
Spiritual[proses] Islam, Iman, Ihsan adalah suatu perasaan,pemikiran,tindakan yang suci, tulus, yang selalu bertawakal kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.