PENAKU 2

748 28 0
                                    

Dalam keramaian aku memilih menyendiri dimana tempat favoritku yaitu kamarku.
Aku tidak perduli terhadap kelulusan ini karena aku merasa percuma saja aku berada dikeramaian itu yang ada aku sama saja sendiri karena tidak seorangpun yang menjemputku.

Satu-satunya jalan aku memilih duduk manis memegang bulpen dan menggoreskan tinta itu dibuku harianku.

Satu kesan teringat pesan ibu, aku tempelkan surat itu dibukuku untuk selalu aku simpan menjadi histori.

Belum saja aku menggoreskan tinta seseorang mengetuk pintu kamarku.
Aku beranjak dari dudukku kemudian membuka pintu,seorang gadis terlihat disana namun aku tidak mengenalinya.

"Marwakan? " ujarnya

"Iya, ada apa iya" jawabku

"Ini paket untukmu" ucapnya selaras memberikan sebuah kotak cokelat

"Dari siapa? " tanyaku

"Entahlah, sudah iya saya ditunggu, assalamu'alaikum" salamnya selaras dirinya pergi dan aku tentu saja menjawab salam itu kemudian aku kembali masuk dan terduduk seperti sebelumnya.
membuka kotak itu adalah yang aku lakukan sekarang.

Yang aku lihat setelah membukanya hanyalah sebuah foto anak-anak dan selembar surat.

~

Untuk marwah...

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh..

Maaf sebelumnya jika lancang.

Marwa.. Saranku kau jangan terlalu memikirkan anak-anak manis karena dia akan aman bersamaku, aku berjanji akan hal itu.

Dan untuk ayahmu, maafkan dia karena bagaimanapun dia itu ayahmu. Aku sempat berpikir entah kenapa ayahmu seperti itu, namun dibalik semuanya ada alasan tertentu yang kau tidak ketahui.
Aku senang akhirnya menemukanmu..
Aku sempat menangis saat aku melihatmu diwaktu kau masih kecil.
Kau menangis mencegah ayahmu pergi, namun karena tubuhmu yang kecil kau tidak dapat mencegahnya.
Maafkan keluargaku yang telah memisahkan ayahmu darimu dan ibumu.
Dan maafkan aku yang saat itu aku tidak dapat membantumu.

Salam manis dari kakakmu..

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh..

Hamba allah

~
Ada perasaan marah benci saat aku harus mengetahui semua kenyataan ini, seorang hamba allah yang aku kagumi adalah bagian keluarga itu.
Namun sisi lain aku yakin dia sama halnya sepertiku sebagai korban bukan sebagai pelaku untuk kehancuran keluargaku. Terlihat dari apa yang dia lakukan untukku dan terlihat dari sebuah surat yang dia tulis aku meyakini dia tidaklah menginginkan menghancurkanku.

Aku menyimpan surat itu sama halnya seperti surat dari kak ahkam yang aku simpan didalam kotak kecil.

Aku melihat foto ibuku entah kenapa aku meneteskan air mataku dan tanganku berjalan menggoreskan tinta itu dibuku harianku.


Bagaimana keadaanmu bu...
Aku harap kamu bahagia...
Dan aku berharap...
Kau selalu mengagumi anakmu ini...
Ibu..
Dunia ini sangatlah rumit..
Saat ibu pergi..
Ayah datang meskipun sekilas..
Saat nisa sahabatku hendak pergi..
Kak zidah datang menjadi teman baruku..
Saat kak ahkam orang yang selalu menjagaku dari jauh pergi...
Hamba allah yang ternyata kakak tiriku datang..

Ibu bukankah ini aneh?
Apakah ini suatu petunjuk bu?
Aku merasa semua ini ada banyak rahasia.

Ibu..
Tolong doakan anakmu..
Semoga aku dapat memecahkan semua rahasia yang terjadi ini.

Tolong sampaikan kepada allah bu..
Bahwa aku akan terus semangat menjalankan takdir hidup yang allah berikan..
Tolong sampaikan ucap terimakasihku bu..
Karena allah telah mempercayaiku untuk selalu terus menjalankan takdirnya.

Aku merindukanmu bu..

14 DESEMBER 2017

*****

Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.

📝 Akhwatalmuhajir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AL-FATIHAH UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang