KEPAMITAN

428 18 0
                                    

"Marwa" panggil seseorang yang aku tidak kenal

"Iya kenapa" jawabku

"Marwa tadi senior ahkam mencarimu" ucapnya

"Iya terimakasih,sudah ya aku mau ke masjid assalamualaikum, ayo anak-anak " ucapku selaras dengan membawa anak-anak ke masjid utama

"Kakak senior ahkam itu siapa" tanya lala

"Oh dia kakak kelas kakak" jawabku

"Wanita atau pria kak" tanya dino

"Pria" jawabku

"Wah kakak sudah punya pacar ya" celetuk lala

"Eh enak aja mas ahkam itu pacar kak nisa" celetuk nisa

"Bener kak" tanya lala

Aku gelengkan kepala namun lisa berbicara iya

"Terus pacar kakak siapa" tanya dino

"Kak marwa kalian itu ga pacaran" ucap nisa

"Kak nisa kan dino tanya kak marwa" sewot dino

"Oh iya deh kak nisa minta maaf"

"Sudah-sudah kok ini jadi ngomongin masalah pacar, itu ga penting mending kalian duduk disini dulu ya kakak mau ambil makanan, ingat jangan pergi dari masjid ini jangan nakal ya" ucapku

"Ah marwa orang tuaku sudah tiba, aku ke TU dulu ya" ucap nisa

Aku mengangguk selaras dengan pergi untuk mengambil makanan dikamarku.

Disetiap perjalanan orang-orang mengucapkan bahwa aku dicari oleh ahkam. Memangnya ada apa kenapa semua berbicara begitu aku penasaran namun aku urungkan niatku untuk menemuinya karena sekarang aku harus mengambil makanan lalu menjaga anak-anak lagi pula tugasku dia ambil alih jadi aku tidak merasa terbebani.

Aku melihat sebuah kotak dipintu kamarku, entah aku tidak tau itu dari siapa dan apa isinya, Aku tidak langsung membukanya hanya aku simpan di atas laci dan aku mengambil makanan kemudian pergi untuk menemui anak-anak

Diperjalanan aku bertemu dengan zidah, dia menghentikan langkahku karena memberikan sebuah paket untukku dan paket itu adalah dari ibuku. Ini adalah paket pertama dari ibuku betapa senangnya aku mendapatkan paket ini, aku berlarian menuju anak-anak karena ingin sekali rasanya aku membuka paket ini bersama anak-anak.

"Anak-anak ini paket dari ibu kakak, kakak senang sekali" ucapku gembira selaras memilih duduk diantara Mereka semua

"Buka dong kak" jawab mereka

Akupun mengangguk kemudian membuka paket itu, sebuah kotak berukuran sedang yang tertulis untuk anakku tersayang.

Senang sekali rasanya ternyata ibuku itu seorang yang romantis.

Aku membuka kotak itu perlahan dan aku mengambil surat itu, tidak langsung aku baca,aku langsung melihat isinya ternyata berisi sebuah foto ibuku, sebuah foto aku bersama ibuku sejak aku wisuda di pesantren dulu, dan sebuah kalung milik ibuku yang indah.

Saat melihat isi semuanya aku tersenyum ternyata ibuku mengerti akan kerinduan anaknya sehingga dia mengirimkan foto dan kalung favoritku ini. Aku menaruh itu semua kemudian membaca isi suratnya.

Untuk Anakku Marwa

Pujaan hati ibu....
Bagaimana keadaanmu sekarang?..
Ibu berharap kamu baik...
Dan...
Ibu berharap kamu akan baik-baik saja setelah membaca surat ini...

Terasa memberatkan hati saat membaca semoga baik setelah membaca surat ini. Aku kembali membacanya

Anakku....
Mungkin kau membaca surat ini ibu telah tiada.

Jantungku berdegup kencang, apa maksud ini semua.

Putriku yang manis...
Ibu meminta maaf karena ibu tidak bisa menemanimu disetiap kehidupanmu.

Maafkan ibu, ibu harus pergi jauh..
Dimana kita tidak lagi bisa bertemu didunia...

Air mataku terjatuh, terasa sesak didalam hati dan tidak mempercayai semuanya.

Belahan jiwa ibu...
Teruslah semangat,jangan sesali kepergian ibu, karena ibu baik-baik saja.
Ibu senang karena sekarang ibu bersama allah swt.
Ibu berharap kamu terus berusaha menggapai mimpimu, ibu berharap kamu terus semangat dan ibu ingin kamu tidak lupakan kehadiran allah swt.

Buatlah ibumu bangga putriku, buatlah ibu merasa tenang karena telah pergi, buatlah ibu bahagia karena selalu menunggumu untuk kita bersama disurga.

Putriku jadilah seorang yang berguna untuk agamamu, untuk negaramu dan untuk seluruh makhluk hidup.

Tetaplah tersenyum jangan ada tangisan putriku..
Maafkan ibu yang harus pergi...

Salam manis ibumu..

Tubuhku terasa lemas seakan semuanya berhenti air mataku mengalir deras...

"Ibuu.. Ibu.. Ibu... " itu yang keluar dari mulutku pelan

"Tidak mungkin ibu masih ada ibu ada dirumah dia menungguku pulang, aku harus pulang sekarang" ocehku selaras berlari dan terjatuh, bangun berlari kembali dan terjatuh kembali air mataku tidak berhenti aku terus berkata ibu mungkin keadaanku sekarang seperti orang gila tapi aku tidak memperdulikannya pikiranku hanyalah pulang pulang untuk menemui ibuku

"Ibu.. Marwah pulang bu ibu tunggu marwa" ocehku selaras ingin pergi sudah berada didepan pesantren lebih tepatnya diruang TU.
Nisa menghampiriku kemudian memelukku tiba-tiba

"Kamu kenapa? Kamu kenapa menangis marwa" tanya nisa

Aku tidak menjawabnya aku hanya terus berucap ibu ibu, aku harus pulang, ibu dan ibu.

"Kenapa dengan ibumu" tanya nisa

"iibb.. Uu.. Mee. Nung.. Nggukuu" ucapku terbata-bata

"Apa yang terjadi marwa jangan menangis" ucap nisa selaras mengusap air mataku

"Aku mau pulang, aku mau pulang" ocehku selaras mendorong nisa agar tidak menghalangi jalanku

"Marwaaaa... " teriak nisa dan berusaha menghalangi jalanku

Aku berusaha mendorong nisa agar tidak menghalangi jalanku namun tenagaku melemah dan pandanganku perlahan buram akupun tidak sadarkan diri begitu saja menimpa nisa.

*****

Syukran Katsiran Telah Membaca.
Tanggapan dan pemberian suara adalah suatu motivasi untukku.

📝 Akhwatalmuhajir

AL-FATIHAH UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang