bab 18

306 12 0
                                    

Entah ada angin apa sore ini tuan arsya mengajakku menemaninya berjalan-jalan,

"Kita kemana tuan,?
" saya mau kebelakang rumah ,aku pun belum pernah kebelakang,
"Ini kan buntu tuan,!
Ia memberikan kuncinya padaku,lalu aku membuka pintu belakang lebar-lebar,aku menggandeng tangan nya mengarahkan jalan,

Taman belakang nya amat lah luas dengan pohon yang rindang dan bunga bermacam macam,

" rasanya sudah lama aku tidak menghirup udara segar disini,'
Ia kembali duduk dikursi roda yang sengaja kubawa,

" kapan tuan akan operasi,?
Aku bertanya semauku,
"Kenapa kamu bosan ya merawatku,?
" ah,tidak tuan saya sangat ikhlas bisa membantu tuan,!

"Besok saya akan operasi,!
" saya doakan semoga lancar tuan,?

"Nama kamu felicia kan,?
" iya benar tuan,!
"Apa kamu dari indonesia,?
" iya benar tuan,!
"Tujuan kamu kesini ngapain,?

" sebenarnya ceritanya panjang tuan,!
Aku pun mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya,,ia mendengarkan dengan sangat iba,

"Kasihan sekali kamu,bekerja lah disini lebih lama lagi agar kamu bisa menabung dan bisa melanjutkan cita-cita kamu,!

" terima kasih banyak tuan arsya,!

Percakapan yang begitu menyenangkan ternyata arsya adalah sosok yang ramah dan peduli,sifat nya yang kemarin jutek kini berubah drastis,!

"Saya masih ingin kesana,!
Ia menunjuk arah jalan lurus aku mendoring kursi roda secara perlahan,

Setelah diamati tanaman dan pohon yg tak begitu lebat daunnya itu mulai menampakan buah setengah merah setengah hijau,

" ini pohon apel ya, !
Aku memegang pohon dan buah apel itu,,aku sangat kagum karena baru pertama kalinya aku melihat pohon apel,

"Iya dibawah lembah itu juga masih ada ini adalah peninggalan ayahku yang sisanya ku tanam sendiri,!
" wah tuan memang hebat,!
"Tidak juga saya hanya mengatur masih ada orang dibelakangku yang merawat perkebunan ini,

" tolong petikkan buahnya saya ingin mencicipinya,!
Aku pun memetik yang bagiku paling matang, Pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga memudahkanku untuk mengambilnya
"Ini tuan,,!
Aku memberikan nya sebuah apel merah ia langsung mengambil dan menikmatinya,

" saya minta satu ya tuan,!
Akupun langsung mengambilnya pastilah,arsya mengizinkan,pikirku.

"Em enak sekali buahnya segar,!
Aku memuji tanaman tuan arsya yang memang begitu lezat,

" yang ini malah asam,!
"Hah,masa sih coba tuan cicip punyaku nih,
Aku mengarahkan apel yang kugigit ketangannya,
Arsya pun tak segan mengambil apelku,
" ya memang manis,!pasti kamu manis juga,! Ia mengangguk kan kepala sambil tersenyum

"Hah bisa aja ,!

Kami sama-sama tertawa,
Suasana senja mulai terasa setelah puas kami berjalan-jalan aku pun mendorong kursi roda aku dan  arsya menuju pulang,

Bukan Putri Salju (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang