Aku hanyalah gadis desa yang terbiasa hidup mandiri
Ya,itu karena aku bukan lah orang kaya seperti yang lain, mereka bisa melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.Sedangkan aku tamat sma sudah bersyukur,
Ayahku hanyalah buruh petani harian bekerja diperkebunan dekat rumahku,
Sedangkan ibuku hanya pekerja rumah tangga alias pembantu dirumah majikannya sonia seorang janda juragan beras,ibuku bekerja disana semenjak aku SD.Siang ini seperti biasa aku mengantar makan siang untuk ayahku, di kebun teh
Aku menyusuri jalan tebing yang licin karena pagi tadi turun hujan,"Eh,nak,hati-hati jalannya licin nanti terpeleset loh,"
Nenek separuh baya menyapaku,
"Iya mbah, ini sudah hati-hati,sudah mau pulang ya mbah,?
" iya nak,ayahmu sudah menunggu dari tadi,'
"Iya iya mbah,"Nenek itu pun berlalu,aq melanjutkan perjalanan
Tak lama kemudian aku pun menemui ayahku.
"Ayah ini bekalnya,!
Aku menyodorkan bekal untuk ayahku,
" iya terima kasih,'
Ayahku mengambilnya dan meletakannya dipondok,
Tampak keringatnya bercucuran dimana-mana,
"Ayah aku bosan,dikampung, boleh tidak aku kekota mencari kerja,?
" untuk apa disana sangat bahaya nak,?"Ayolah yah aku juga ingin merubah hidup kita,"
"Pokoknya tidak boleh titik.Aku pun hanya mengangkat bibirku diam,
" kenapa tidak boleh sih,?
Pertanyaanku tidak dijawab lagi oleh ayahku,"Pak joe....
Dari kejauhan ada yang memanggil ayahku,,
Aku dan ayahku berdiri melihat tetanggaku setengah berlari menuju arah kami," pak joe,, haa,,ha' ...ha
Tampak bi siti terengeh-engeh"Iya kenapa,santai aja bi,tarik nafas dulu,perlahan,,
" anu pak,ibu putri mengehembuskan nafas,"
"Yang benar saja kamu tidak mungkin,'
Nasi bekal yang kubawa tadi jatuh oleh ayahku langsung berlari menuju rumah," menghembuskan nafas berarti men....meniinggal...
Mataku gelap ,,
Aku terjatuh tak ingat lagi hanya suara samar yang terdengar,"Non,,non putri...bangun,
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Putri Salju (TAMAT)
Fiksi Remaja[Lagi dalam pengeditan] Katanya aku adalah putri salju yang beruntung, Bisa merasakan keindahan dua negara, menikmati udara bahagia dan memetik apel ala tuan putri yang anggun," -Putri "Keadaan membolak balikkan fakta Saat, aku membuka hati tapi saa...