bab 31

463 10 0
                                    

Keesokannya mamaku dinyatakan bersalah karena telah melakukan kejahatan berencana mamaku dikembalikan keindonesia untuk menjalani masa tahanan,

Aku memberikan setengah warisan ku pada carla,karena carla akan melanjutkan sekolah ke indonesia

"Aku sudah jahat padamu tapi kamu masih saja baik padaku,'
" sudah jangan dipikirkan lagi semua sudah berlalu,'

"Terima kasih kak,!
Carla memeluku untuk pertama kalinya ia memanggilku kakak,

Kini semua terasa lega,

Beberapa hari kemudiaan papaku mulai sembuh,,
Dan sudah bisa bicara,aku bermaaksud membawa papa pulang

Aku berjalan nenikmati udara sore hari ini

"Putri,,,
Arsya menghampiriku,
Aku melihatnya
" masih ingat dengan ini,?
Ia memperlihatkan sesuatu di dalam kotak,.aku mengambilnya,
"Ini kan sapu tanganku,?kenapa ada sama kamu,?
Aku tampak keheranan,

" karena aku ini Arya,
"Tidak mungkin kamu tahu dari mana tentang arya,!
"Waktu aku memberikan kartu nama padamu aku kecelakaan dan langsung operasi,ini foto lamaku,?

Kemudian arsya pun memberikan selembar foto padaku,aku melihatnya memang benar ini foto arya yang kukenal yang telah menolongku sampai kesini,

" kenapa kamu tidak bilang kalau selama ini aku tinggal bersama arya,?
"Karena aku belum bisa melihatmu, saat aku sudah operasi kamu malah menghilang,?

"Dan sekarang tugas saya sudah selesai sekarang arsya sudah menemukanmu,putri!
Ibu Ranti mulai mendekati kami
" maksud tante,??
"Saya ini bukan mamanya arsya saya adalah orang yang dititipkan menjaga arsya,!

Aku mulai mengerti ternyata ibu Ranti bukan lah orang tua Arsya, orang tuanya sudah meninggal,

" tetap lah disini bersamaku lebih lama lagi,kamu mau kan menjadi pendampingku,!

Aku seakan ingin melompat dan menggigit jari, seseorang yang entah berapa kali menolongku kini menawarkan kehidupan baru bersamanya,

Jodoh memang tak kemana meski banyak konflik antara jalan cerita kami,tapi satu sisi menemukan jawaban pasti, aku hanya tersenyum saja,

"Aku bersedia menjadi pendampingmu sampai maut memisahkan,

Arsya tersenyum lebar mendengar jawabanku,karena gembiranya ia menggendongku menuju taman belakang,,

" turunin dong malu tu dilihat mereka,
Tampak papa,carla,ibu Ranti,pak odi,dan bibi moza memperhatikan kami,

"Biar saja,' hahah
Arsya tidak menghiraukanku
Ia tetap menggendongku,terpaksa aku menggelitiknya,hingga ia melepaskanku aku berlari menghindar,ia kembali mengejarku dan aku tertangkap olehnya,

ia memelukku sampai aku tak bisa bergerak,wajah kami saling bertatapan dan aku menyentuh wajahnya yang lembut,

sungguh aku telah jatuh cinta padamu arya tama,
Aku pun juga wahai permaisuriku putri felicia

Suara nyanyian angin yang merdu menebarkan harum nya kasih sayang kedua insan yang lagi kasmaran.

" ssssttttt,biarkan mereka menikmati perasaan yang tertunda,'

Bibi moza menutup pintu taman,
Sementara yang lain nya bersorak gergetan,

TAMAT

Bukan Putri Salju (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang