Iqbaal dan (namakamu) saat ini sedang makan siang di sebuah restoran ber masakan jepang.
"Haha.. Kamu lucu tau pas tadi dihukum baal" kata (namakamu) tertawa terbahak-bahak.
Iqbaal yang melihat sang kekasih nya tertawa memasang wajah datar dan tertawa seketika. Karna dia senang melihat sang kekasih tertawa.
"Kamu juga tadi malu-malu majunya" kata Iqbaal.
(Namakamu) tersenyum kikuk dan membalas ucapan Iqbaal.
"Biarin aja yang penting kan aku maju , dari pada kamu tadi hahaha... Mukanya ya ampun " kata (namakamu) membayangkan wajah Iqbaal yang tadi sewaktu dihukum pada saat acara penyuluhan.
Flashback on:
"Oke sekarang kalian berempat akan dapat hukuman karena mendapat tulisan kotor , hukuman buat kalian adalah mecahkan balon dengan terduduk" kata kaka penyuluhan tersebut.Wajah ke tiga orang yang ada didepan sedikit pucat, pasalnya mereka berempat disuruh memecahkan balon. Tapi (namakamu) terlihat santai bahkan senyum menurutnya tantangan ini sangat mudah untuk dia lakukan . karna memecahkan balon itu sangat mudah.
'Aelah mecahin balon doang mah merem gua' -batin (namakamu)
' gua takut kalo mecahin lagi, gimana ini' -batin Iqbaal .
"Ayo..ayoo..." teriak kaka penyuluhan.
Semua pun bersorak-sorai memberikan semangat. (Namakamu) terlihat santai sedangkan iqbaal wajahnya sangat berkeringat . bahkan sejak tadi Iqbaal masih belum memecahkan satu balonnya.
"Yeyyy kak saya pertama" kata (namakamu) senang.
Kaka penyuluhan yang melihat (namakamu) sudah selesai pertama tersenyum dan kembali memperhatikan ketiga orang yang sedang dihukum pula.
"Kak saya kedua" kata andi.
Kaka tersebut menganguk dan baru beberapa detik andi mengatakan sudah selesai nita mengatakan sudah selesai. Sekarang tinggal Iqbaal dan delapan balonnya.
"Ayo dong masa ketua osis takut mecahin balon" kata kaka penyuluhan tersebut.
'Sial,reputasi gue bisa jatuh kalo gue ga pecahin nih balon-balon' -batin Iqbaal
Ya memang iqbaal sangat kesal. Karna menurutnya reputasi dia bisa jatuh karena hukuman dari kaka penyuluhan tersebut. Andai saja dia bisa mencaci maki kaka penyuluhan sebebas mungkin dia pasti sudah melakukannya sejak tadi.
Iqbaal mulai memecahkan satu persatu balon yang harus dia pecahkan. Wajahnya terlihat pucat dan cemas. Entahlah...
Flashback off:
Iqbaal malu sendiri ketika (namakamu) menceritakan kembali peristiwa tadi. Sangat malu, tetapi untunglah (namakamu) sudah berhenti bercerita karena ada yang menelponnya.
"Hallo bun" kata (namakamu) berbicara di via telepon.
'.........'
"Iya langsung pulang"
'.......'
"Walaikumsalam"
(Namakamu) memutuskan via telepon tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu (End)
FanfictionCerita sudah berakhir. Suka dengan ceritaku? Baca semua karyaku dan jangan lupa tinggalkan jejak "kehebatan gue adalah bisa naklukin d(i)a yg dinginya melebihi es dan kutub utara" -(namakamu) "kamu lucu kamu beda dari yg lain ,itu yg buat aku cinta"...