Jordy bersyukur sikap Manda sudah kembali seperti biasa. Gadis itu seolah enggan membahas kejadian malam itu. Lebih baik mereka melupakannya agar tak ada lagi kecanggungan.
"Aku ingin ke sungai, kau tetap di sini jangan mengikutiku!"
Jordy tersenyum mendengar suara yang sudah mulai biasa dengannya tidak seperti kemarin yang membuatnya resah karena menghindarinya.
"Tenang saja, selama kau tidak kabur aku tidak akan mengikutimu."
Manda memutar matanya jengah lalu segera beranjak menuju sungai. Ia melirik memastikan laki-laki itu tidak mengikutinya. Setelah yakin ia mulai melepaskan pakaiannya lalu mulai merendam tubuhnya di air.
Cukup lama Manda merendam tubuhnya sampai ia dikagetkan dengan binatang tupai yang naik ke atas batu besar lalu membawa pakaiannya. Manda tercekat ingin segera mengambil namun kalah cepat dengan binatang itu.
Manda tidak mungkin mengejar dalam keadaan tubuh polos. Sampai akhirnya ia berteriak memanggil nama seorang pria.
"Jordy! Jordy ... tolong aku!"
Pria yang baru saja tiba dari mencari makanan itu pun segera menuju asal suara yang memanggilnya. Sampai terbelalak menatap tubuh polos yang sedang bersembunyi di balik batu besar.
"Akh! kau ini apa-apaan? Sudah kukatakan jangan mengintip. Dasar pria mesum tak punya etika!" Manda memaki.
"Maaf, aku terlalu panik mendengar teriakanmu. Ada apa?" Jordy berbicara dengan membalikkan badannya.
Gadis itu sampai terlupa karena memaki.
"Tolong kau cari bajuku. Tadi dibawa pergi binatang tupai. Dia lari ke arah sana. Cepatlah kau cari, aku mulai kedinginan!"
Tanpa bertanya lagi Jordy segera berlari menuju arah yang ditunjukkan. Ia mencari binatang itu dan tiba-tiba saja tersenyum karena melihat sebuah gaun yang tersangkut akar pohon. Jordy segera membawanya.
Pria itu memberikan dengan mata terpejam karena gadis itu tidak ingin terlihat lagi dalam keadaan bugil. Ini gila!hampir satu minggu terjebak di hutan tapi sudah dua kali pria itu melihat tubuh polosnya.
Tapi setidaknya Manda bersyukur karena pria ini tidak melecehkannya.
Gadis itu sudah berhadapan dengan Jordy dengan pakaian lengkap. Terlihat semburat merah di pipinya. "Terima kasih sudah menemukan bajuku. Lebih baik kau juga segera mandi. Lihat, tubuhmu berkeringat"
Jordy mengangguk lalu berjalan kearah sungai. Baru saja Manda ingin beranjak pria itu berteriak. "Kalau kau mengintipku, aku akan mengajakmu mandi bersama!"
Manda segera membalikkan tubuhnya dan menatap tajam pria itu. Namun hanya kekehan menggoda yang didapat
"Dalam mimpimu!" ketusnya.
🌷🌷🌷
Manda sedang menata buahan yang sudah dibawakan Jordy. Tubuhnya sedikit kaget karena pria itu menghampiri dengan bertelanjang dada. Membuat dirinya malu memandangnya. Dan itu disadari Jordy karena gadis itu berbicara menunduk.
"Aku sedang menjemur bajuku. Kuharap kau tidak masalah melihatku seperti ini." Jordy merasa tidak enak hati melihat Manda yang tidak nyaman dengannya.
Manda menggeleng, "Tidak apa-apa. Ayo kita makan."
Setelahnya mereka hanya terdiam hingga Jordy yang memulai pembicaraan.
"Kenapa Gerald lama sekali menemukan kita? Apa tim penyidik begitu lamban kinerjanya." gumamnya sambil menggigit buah.
"Semoga saja mereka tidak menemukan kita. Hutan lebih baik dari neraka mewah buatan iblismu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Love Story ✔
Romance[ PRIVAT acak ] Follow dulu baru baca... Tujuan utamanya hanya satu, menyaksikan kehancuran seseorang yang sangat dibencinya. Seseorang yang telah merebut kebahagiaannya. Sebuah rencana telah tersusun rapi. Namun, apakah takdir mampu merealisasikan...