Jordy menghampiri pria yang terlihat sibuk di meja kerjanya. "Kau yakin tidak mau kutemani?"
"Kau di sini saja. Besok juga ada rapat yang harus kau hadiri. Kupercayakan padamu. Jangan sampai tender itu lepas." Gerald berdiri menepuk bahu Jordy kemudian berlalu keluar ruangan.
Gerald memasuki kamar gadis yang sedang asik membaca novel. Bibirnya tersenyum mengejek melihat kebiasaan sang gadis. "Apa kau berharap nasibmu sama seperti di cerita yang kau baca. Jangan bermimpi terlalu tinggi. Sebab kenyataannya tidak akan pernah ada pangeran impianmu. Kecuali, kau menuruti semua hasratku. Paling tidak kau akan menikmati segala yang ada di dunia ini."
Manda menatap tajam. "Sampai kapanpun aku tidak akan berlutut di hadapanmu. Kau hanya pengecut yang berani menyiksa wanita lemah sepertiku dengan segala kekuasaanmu."
"Oh, ya? Tapi aku teringat malam panas kita beberapa waktu lalu. Kau tampak sensual memohon sentuhanku. Atau kau mau kita mengulanginya lagi saat ini."
"Bajingan!" Manda menerjang Gerald tapi tubuh mungilnya malah dipeluk erat sang iblis.
Bibir Gerald berbisik penuh ancaman ditelinga Manda. Saat Manda terpaku dengan kata-kata Gerald, pria itu mengambil kesempatan dengan menyusuri leher jenjangnya. Tapi kali ini Manda tak tinggal diam, dia menginjak kaki Gerlad lalu pada saat pria itu meringis ia segera melarikan diri. Gerald tertawa senang sudah mengerjainya.
Langkah kaki pria itu mengikuti memasuki kamar Manda. "Siapkan dirimu. Nanti sore kita akan berangkat ke Jepang. Kau tak perlu membawa apapun, karena aku sudah menyiapkannya disana." Perlahan Gerald mendekat dengan suara sedikit serak berucap. "Kau cukup persiapkan tenagamu saja. Karena di sana kita akan menghabiskan tiap malamnya dengan pergulatan panas tubuh kita."
Tubuh manda menegang. Ada perasaan takut saat ia memikirkan hal yang akan terjadi.
🍂🍂🍂
Jordy tampak terkejut karena Gerald menggandeng Manda saat memasuki private jet. Dia pikir Gerald tidak akan mengikut sertakan Manda. Tatapan keduanya bertemu. Manda melihat tatapan Jordy begitu dingin, berbeda sekali pada saat semalam setelah dari pesta.
"Kupikir kau tidak akan mengajaknya." Jordy berbisik setelah Manda mulai menjauh dari Gerald.
"Kau lupa, gadis itu tawananku. Sudah seharusnya aku membawanya kemana pun. Terlebih dia sangat berguna untuk menghangatkan malam-malamku selama di sana. Aku tidak akan meninggalkannya di sini. Terlalu enak hidupnya tanpa aku kerjai." Gerald tertawa mengejek lalu mulai memasuki pesawat yang sebentar lagi akan berangkat.
Rahang Jordy mengetat menahan amarah perihal kata-kata Gerald. Ia tidak ingin membayangkan hal buruk yang akan Manda terima selama bersama Gerald. Gadis itu pasti akan semakin tersakiti dengan kelakuan iblis bejat.
Jordy tak bisa berbuat banyak, dia layaknya anjing yang menuruti semua perintah tuannya. Meski banyak sekali pemberontakan yang ingin dilakukan, namun ia tak bisa apa-apa karena balas budi mengikatnya.
🍂🍂🍂
Gerald tersenyum lembut memperhatikan wajah polos Manda yang tertidur. Ia menelusuri kecantikan wajah Manda. Gadis yang lembut namun tangguh ini tanpa sadar sudah mulai mengisi relung hati Gerald. Faktanya, sang iblis sudah tidak pernah mencari kehangatan pada wanita mana pun. Dirinya seolah mati rasa menikmati tubuh wanita lain selain Manda. Meski gadis itu selalu memaki dan memberontak tapi Gerald begitu menyukai. Bahkan saat miliknya memaksa ingin dipuaskan Gerald tetap merasakan kenikmatan duniawi yang tidak pernah dirasakan pada wanita jalang manapun. Terbesit dihati kecilnya ingin memiliki seutuhnya gadis ini. Namun, sisi liciknya meremehkan. Ia tetap pada tujuan awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave Love Story ✔
Любовные романы[ PRIVAT acak ] Follow dulu baru baca... Tujuan utamanya hanya satu, menyaksikan kehancuran seseorang yang sangat dibencinya. Seseorang yang telah merebut kebahagiaannya. Sebuah rencana telah tersusun rapi. Namun, apakah takdir mampu merealisasikan...