BAB 13

2.8K 119 2
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Ivana memakirkan mobil nya. Ia baru sampai di tempat penculikan.

Ia melihat kanan dan kiri, takut ada yang melihat atau mengikuti nya.

"Hai guys" sapa Ivana dengan senyum jahat nya. Ivana melihat Vino dan Ana yang tak sadarkan diri.

Ivana tersenyum licik. "Kalian! Bangunkan Vino!" perintah Ivana. Setelah bangun, Ivana mendekati wajah Vino.

"Good Morning". Vino membuang muka nya.

"Jangan kasar dong. Gue bakal lepasin lo dengan satu syarat. Lo harus bunuh Ana. Karna rasa benci gue udah gak bisa ditahan"

Vino tak menyangka kalau Ivana berkata seperti itu. Sebenarnya Ivana punya hati nurani atau tidak.

"Lo emang udah gila Van. Lo udah dibutakan sama rasa obsesi lo. Sadar Van, sadar! Lo ngga cinta sama Andrian, tapi terobsesi.

Lo harus bisa ngebedain antara cinta sama obsesi. Walaupun Ana udah ngga mau terima gue lagi di kehidupan nya, gue tetep sayang sama dia. Karna ini benar-benar cinta"

Vino mengatakan semuanya dengan penuh penekanan.

Ivana marah karna tawaran nya ditolak mentah-mentah. Ivana mengambil balok kayu yang tebal yang berada di dekatnya lalu memukul pundak Vino dengan kencang.

"Aaaaaaa" teriak Vino karna pukulan Ivana yang keras tadi. Tanpa Ivana dan Vino ketahui, Ana sudah tersadar sejak orang suruhan Ivana membangunkan Vino.

Ia sengaja ingin mendengarkan pembicaraan antara Ivana dan Vino. Ternyata Vino terlibat dalam penculikan nya.

***

Kenzo menghampiri Keyla yang sedang berdiri didekat sebuah tiang sambil bermain ponselnya. Karna ia ingin mengatakan sesuatu.

"Hai Key". Keyla sempat kaget karna Kenzo datang secara tiba-tiba.

"Hai juga"

"Nanti waktu sampe, lo mau gak temenin gue ke mall mau beli bola basket?" tanya Kenzo.

Keyla senang sekali, karna pujaan hati nya kembali.

Dengan senang, Keyla menganggukan kepalanya. "Makasih ya. Entar gue jemput". Kenzo meninggalkan Keyla yang senyum-senyum sendiri.

***

Ivana yang sedang membuka aplikasi Instagram nya, terbelalak kaget melihat post dari keluarga Andrian.

Keluarga Andrian mengepost foto mereka  bersama Ana yang sedang makan disebuah restoran. Ia benci jika Ana sudah mulai dekat dengan keluarga Andrian.

Wajah nya seketika memerah kesal. Foto yang ada dirinya saja tidak pernah di post sama sekali. Tapi dengan Ana? Banyak sekali.

Vino berfikir secara keras bagaimana agar ia bisa meminta bantuan. Sebuah ide terlintas di otak nya.

"Bang, saya mau ke kamar mandi, saya kebelet nih". Vino berusaha membuat orang suruhan Ivana itu percaya padanya.

Orang suruhan itu saling tatap lalu mengangguk. Salah satunya melepaskan ikatan tangan dan kaki.

Setelah itu, Vino dituntun menuju toilet, tentunya dengan penjagaan yang ketat. Sekarang Vino sudah berada di kamar mandi.

Ia bersyukur sekali karna ia masih mengantongi ponsel nya. Ia cepat-cepat memberitahukan keadaan nya dengan semua orang, siapapun.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang