BAB 17

2.8K 108 1
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Kini Andrian sedang menyuapi Ana makan. Dengan senang hati, Ana menerima suapan itu.

Tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata, dia adalah Keyla. Keyla berlari menghampiri Ana lalu memeluk nya.

"An, gue minta maaf. Gue salah. Gue benci ama lo cuman karna cowok. Gue udah ngerusakin persahabatan kita. Gue minta maaf An" ucap Keyla sambil menangis.

Ana melepaskan pelukan Keyla. "Sayang, dia siapa ya?" tanya Ana.

Ternyata benar apa yang dikatakan Kenzo kalau Ana telah lupa ingatan.

"Gue Keyla, sahabat lo sama Kenzo". Ana mencoba mengingat, tapi kepalanya malah sakit.

"Key, kayak nya Ana belum pulih betul. Jadi, maklumin ya"

Keyla hanya mengangguk mengerti. "An, kalau gitu gue pamit ya. Semoga cepet sembuh"

Keyla meninggalkan ruangan itu. Andrian menatap Ana sambil mengelus kepala Ana lembut.

"Ana, kalau kamu emang ngga inget, janga n dipaksain ya. Biarin aja, nanti dengan sendiri nya, kamu akan ingat sendiri"

Ana hanya mengangguk. "Suapain lagi" rengek Ana dengan manja. Andrian mencubit pipi Ana pelan.

"Sekarang kamu manja ya. Dari yang dulu jarang ngomong, sekarang jadi bawel sama manja banget"

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka sedari tadi. Itu adalah Kenzo.

"Gue rela ngelepasin lo buat orang lain An. Asalkan lo bahagia selalu. Gws ya. Gue akan selalu ada buat lo" gumam nya lalu pergi.

***

06:12 PM

Andrian masih terbaring di kasur nya. Ia masih mengantuk sekali. Ia baru tidur pukul 04:55 subuh tadi.

Andrian telat tidur karna Ana meminta untuk dibacakan dongeng dan ditemani sampai ia tertidur.

Tok...tok...tok

"Masuk"

"Bang. Bangun! Udah pagi nih. Entar abang telat"

"Sebentar lagi Gab. Abang masih ngantuk nih"

"Tapi ini udah jam enam lewat bang. Makanya bangun supaya ngga ngantuk lagi"

"Iya-iya"

Andrian baru turun dari kamarnya. Ia sudah berpakaian seragam sekolah nya. Dengan rambut yang basah.

"Pagi Pah, Gab"

"Pagi"

Andrian duduk di kursi nya lalu menyendok kan makanan ke atas piring nya.

Saat sedang menyendok kan makanan, ada yang menutup matanya secara tiba-tiba.

Andrian langsung mencoba melepaskan tutupan mata itu. "Gaby, jangan bercanda deh"

"Yeahh, abang ke ge-er banget si. Orang Gaby aja ada disini. Nih, bukti nya" ucap Gaby sambil memegang tangan Andrian.

Jika bukan Gaby, tidak mungkin jika ini tangan ayah nya. Karna tangan ini lembut dan halus sekali.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang