BAB 22

2.1K 80 0
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Sekarang, Ana sudah kembali ke tengah-tengah keluarganya. 

Davin dan Klara juga sudah mengetahui kejadian yang Netta dan Keano sembunyikan.

Ana sedang bersender di kasurnya sambil bermain ponselnya. Netta datang membawakan obat dan segelas air putih.

"Ana, kamu sekarang minum obat dulu ya. Habis itu kamu istirahat"

"Ibu siapa ya. Terus kenapa saya bisa ada disini?"

"Kamu ngga inget? Ini tante kamu yang sering bacain kamu dongeng sebelum kamh tidur"

Ana mengangguk mengerti. "Tante, kok Ana bisa disini ya? Keluarga Ana dimana ya? Ana pengen ketemu sama mereka"

Netta menegarkan dirinya. Ia harus kuat dengan ujian ini. Ia harus berusahauntuk selaku tersenyum di depan Ana.

"Keluarga kamu nitipin kamu ke tante. Katanya mereka lagi ada urusan di luar negri"

"Tapi ya tante, kok barang-barang disekitar Ana ini, ngga asing buat Ana?"

"Itu karna sejak kecil, Ana selalu main kesini, makanya Ana ngga merasa asing sama semuanya"

Netta sedang menahan tangisnya. Ia harus berusaha tersenyum. Harus!. "Yaudah, nanti kalau Ana butuh sesuatu, panggil aja Tante"

"Ok tan"

Netta keluar dari kamar Ana. Ia harus segera pergi meninggalkan tempat itu, karna tangisnya sudah tidak bisa dibendung lagi.

***

Andrian pulang kerumah nya dengan wajah lesu. Gaby langsung menghampiri abangnya. "Abang, abang kenapa, kok mukanya lesu banget?"

"Ana, Ana"

"Kok jadi kak Ana sih?"

"Ana, Ana"

Gaby mengguncang tubuh abangnya. Mungkin abangnya ini sedang mabuk. "Bangggg, abang kenapa?"

Tanpa Andrian sadari, ia sudah menampar, dan berteriak didepan wajah Gaby. "LO DIEM BISA GAK SIH?"

Gaby tak menyangka kalau abangnya yang penuh dengan kasih sayang akan melakukan hal ini padanya. Gaby menahan air matanya.

"Abang jahat. Gaby kan cuman nanya doang, ngga usah dibentak kan bisa. Gaby kecewa sama abang"

Gaby berlari menuju kamarnya. Ia benar-benar tak menyangka kalau abangnya akan memperlakukan nya seperti ini.

Gaby menangis dikamarnya. Ia menendang-nendang seluruh benda yang berada didekatnya.

Andrian yang sudah terpengaruh alkohol, langsung menjatuhkan dirinya begitu saja dilantai.

***

Malam harinya, Ana diajak untuk makan bersama. Karna ini adalah salah satu misi membuat Ana mengingat keluarganya kembali.

Ana duduk disamping Netta. Sekarang, saru keluarga itu sudah terkumpul dalam satu meja makan.

Davin duduk ditengah selaku kepala keluarga. "Kean, pimpin doa"

Kean mengangguk lalu berdiri. Setelah selesai berdoa, mereka makan dengan tenang. Davin pun menjalankan rute nya.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang