BAB 23

2.1K 76 0
                                    

Isntagram: gabyvarerasinaga_

"Jadi tante minta itu?"

"Iya"

Ana berfikir sejenak untuk memikirkan ia harus mengabulkan permintaan Netta atau tidak.

"Ok tan. Ana terima permintaan tante. Ana akan lakuin mulai besok sesuai permintaan tante"

***

Keesokan harinya, Ana keluar rumah untuk lari pagi. Karna selama dirumah sakit, ia tidak bisa melakukan aktivitas rutinnya.

Ana menggunakan kaos tipis berwarna putih, handuk dileher, topi berwarna putih dan celana olahraga sepaha berwarna hitam. Ana memakai earphone nya lalu memulai lari paginya.

Banyak pasang mata pria menatap Ana yang sedang berlari. Melihat keringat Ana yang bisa dibilang sexy.

Ana tak menghiraukan jika ia sedang menjadi pusat perhatian umum saat ini.

Ana meneduhkan dirinya dibawah pohon sejenak untuk melakukan pemanasan sebentar.

Saat sedang pemanasan, ia mendengar kalau namanua dipanggil.

"Ana"

Ana menolehkan badanya mencari seseorang yang memanggil namanya. Ternyata itu Kenzo.

"Hai An" sapa Kenzo lagi.

Ana hanya membalaskan senyum nya saja. "Kamu siapa ya?" tanya Ana kikuk.

"Aku temen kamu, Kenzo". Ana hanya mengangguk. "Kamu bisa tau darimana nama aku"

"Aku kan temen kamu, kamu mau kan jadi temen aku?" ucap Kenzo sambil menjulurkan kelingking nya.

Ana membalas kelingking itu. "Temen" balas Ana. "Kamu kok sendirian aja, Andrian mana?"

"Andrian itu siapa ya?"

Ternyata dugaannya benar, Ana lupa ingatan secara keseluruhan.

"Andrian itu temen kita juga, cuman dia lebih tua dari kita satu tahun". Ana hanya mengangguk.

"Yaudah, gue pamit ya, orang-orang dirumah pasti udah nyariin gue, soalnya tadi gue asal pergi aja"

"Iya. Hati-hati dijalan ya"

"Ok, bye"

Ana meninggalkan Kenzo yang masih senantiasa menatapnya dari kejauhan.
Sebenarnya Ana sedikit risih dengan kelakuan Kenzo.

Sampainya dirumah, Ana melihat Netta sedang menyapu teras. Netta mengetahui kehadiran Ana.

"Ana, kamu kemana aja? Kok ngga izin dulu sih?"

"Maaf ya mah, soalnya Ana mau lari pagi. Kan selama dirumah sakit Ana ngga bisa ngelakuin hal rutin Ana"

"Yaudah, yang penting kamu udah balik dengan selamat. Kita masuk kedalam yuk, mamah udah masakin makanan kesukaan Ana"

"Mamah tau darimana makanan favorite Ana?"

"Ada deh"

Sudah sampai dimeja makan, Ana melihat orang-orang telah berkumpul. Seperti biasanya, Ana duduk disamping Netta.

Suasaana makan sangat hening. Hanya ada suara dentingan piring.

"Ana, nanti long wekeend kamu mau kemana?" tanya Davin mencairkan suasana.

"Coba tebak, Ana mau kemana?"

"Ke Dufan?"

"Betulll. Papa kok tau Ana mau ke Dufan?"

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang