BAB 14

2.7K 114 2
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Sekarang, Ivana bisa melihat wajah yang sangat ia benci selama ini. 

Ivana memegang dagu Ana lalu menekan nya. Tapi Ana tak kunjung sadar.

Ivana berdiri dari posisinya. Ia memikirkan cara yang bisa membuat Ana bangun dengan cara yang jahat.

Ivana melihat keseliling nya lalu tersenyum karna sudah menemukan ide yang lumayan akan membuat Ana tersadar.

Ivana mengambil besi yang berada di tepi tembok, lalu membakar ujung nya dengan korek yang ia bawa di tas nya. Ia membakar nya cukup lama.

Ia rasa ini akan seru. Tanpa hati, Ivana langsung menempelkan ujung besi panas itu ke wajah putih Ana.

Ana berteriak histeris karna kesakitan sesuatu benda panas yang menyentuh kulit nya.

Ivana menekan besi itu ke wajah Ana. Ana bertambah teriak. Ivana tersenyum senang.

"Ternyata orang bisu kayak lo, bisa teriak juga"

Mengingat Ana yang jarang membuka suara nya. Ivana menganggap kalau Ana adalah manusia bisu.

Ana meneteskan air matanya dengan deras. Rasa panas itu tak tertahan kan lagi. Tapi Ivana tambah senang karna melihat penderitaan Ana.

"Van, please, gue mohon. Panas Van. VANNNN!!!". Ana berteriak tambah keras karna Ivana menambah panas besi itu dengan membakar nya lagi.

Ivana rasa, sudah cukup hari ini untuk nya membalaskan dendam nya. Ia ingin pulang saja.

Tapi sebelum pulang, Ivana memukul kencang kepala Ana dengan besi panas tadi.

Ana tersungkur ke lantai. Kursi yang mengikat dirinya juga ikut terjatuh menimpa dirinya. Ana tak bisa lagi merasakan apa-apa di otak nya.

Lalu, Ana tak sadarkan diri. Ivana pergi meninggalkan rumah itu. Karna ia sudah merasa senang.

***

Bis sudah sampai disekolah dengan selamat. Keyla yang duduk disamping Kenzo hanya menampilkan senyum nya.

Ia sangat senang, karna pujaan hati nya sudah kembali. "Key, lo kenapa senyum-senyum sendiri?"

Keyla tersadar karna pertanyaan Kenzo. Keyla menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gak papa kok. Gue cuman seneng aja karna kita nyampe dengan selamat" Kenzo hanya mengangguk.

"Yaudah yuk turun" ajak Kenzo yang dibalas anggukan oleh Keyla. Sengaja atau tidak, kini Kenzo menggandeng tangan Keyla.

Tentunya Keyla tersenyum bahagia. Keyla jadi bertambah senang karna Ana tidak menganggu Kenzo lagi.

Keyla membalas genggaman tangan Kenzo mengerat dengan kencang. Ia tidak mau kehilangan Kenzo nya lagi.

Saat turun, senyuman Keyla hilang karna Kenzo melepaskan genggaman nya. Ia cemberut kesal.

***

Keano diberitahu oleh Kenzo, kalau mereka sudah tidak berada di Puncak lagi. Keano pun langsung memberitahukan nya pada Davin.

"Pah, mereka udah pulang. Mereka ngga di Puncak lagi" Davin lagi-lagi mengerem mobil secara mendadak.

"Lalu kita kemana sekarang?" tanya Davin. Keano diam sejenak untuk memikirkan rencana yang pas untuk menyelamatkan adik tersayang nya.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang