BAB 26

2K 65 0
                                    

Instagram: gabyvarerasinaga_

Andrian memutar bola matanya malas karna ia melihat Tessa yang ingin menghampirinya dengan gaya yang yang sangat genit.

Sekarang Tessa sudah berada didepan Andrian.

"Sayang, kamu pasti capek kan karna habis main, sebagai pacar yang baik, aku bawain kamu minum sama handuk nih"

Andrian tidak menggubris kata-kata Tessa. Ia berpura-pura bermain ponselnya. Tessa yang merasa tidak dianggap, mencoba untuk bersabar.

Tessa duduk disamping Andrian.

"Sayang, diminum dong minuman nya, aku rela panas-panasan beli ini buat kamu loh. Masa kamu ngga mau minum sih?" ucap Tessa sok disedih-sedihkan.

Andrian mengambil botol yang diberikan Tessa. Tessa tersenyum senang karna minumanya diminum. Tapi setelah itu, senyuman itu hilang seketika.

Karna Andrian bukan meminumnya, tapi malah digunakan untuk menyiram wajahnya. Setelah selesai, Andrian membuang botol itu kesembarang arah.

Andrian bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Tessa yang nampak kesal sekali. Andrian tidak peduli.

Andrian ingin mencari Ana untuk meminta maaf. Andrian menemukan Ana sedang bersama Ricardo.

Ana sedang mengelap kening Ricardo dengan handuk yang dibawanya.

Tiba-tiba ia merasa ada yang menjalar keseluruh tubuhnya. Hatinya sakit, Andrian hanya tersenyum kecut melihat kejadian itu.

Ia rasa ini bukan waktu yang tepat. Andrian kembali menuju teman-temannya yang sedang berkumpul menyusun stategi.

***

"Ayo Andriannn"

"Andriannn kuuu"

"Aduh, meleleh gue liatnya"

Ya, permainan sudah dilanjutkan kembali. Andrian menjadi tidak fokus karna sesari tadi ia memikirkan kejadian sesak tadi.

Andrian yang biasanya membawa bola masuk kedalam ring, membiarkan begitu saja bola direbut lawanya.

Calvin bingung melihat sikap Andrian yang tidak bisa dimengerti itu. Mengapa Andrian tidak memasukan bolanya?

Pertandingan selesai, tim Andrian kalah dengan score 20-15. Calvin menghampiri Andrian yang sedang duduk dipinggir lapangan sambil melamun.

Calvin menepuk pundak Andrian. "Weehh, bengong aja lo, ada masalah apa si? Gue liat lo berubah pas babak kedua"

"Ahhh, engga kok apanya yang berubah?" Andrian menggaruk kepalanya yang berarti ia sedang berbohong.

Calvin mengikuti arah pandamg Andrian. Calvin tersenyum nakal. "Ternyata ngeliatin Queen ice toh"

"Apaansi lo, gue balik kekelas dulu ya, bye" Andrian meninggalkan Calvin.

Calvin menatap kepergian Andrian dengan tatapan curiga.

Andrian mendesah pelan, pikirannya masih menuju pada seseorang yang siapa lagi kalau bukan Viandra Qiana Sheeva Alauna.

Andrian sangat cemburu  melihat kejadian itu. Andrian menjambak rambutnya kesal.

Andrian mengatur nafasnya yang tidak beraturan karna sangking cemburunya.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang