Flashback
"ha ha ha ha..." Suara tawa gadis - gadis dalam bus.
" Bagaimana Ra menyenangkan?" Tanya salah seorang teman kampusnya.
"Eh iya.. pertamakalinya aku pergi dengan kalian" jawab Narra sambil melihat dua orang yang tengah duduk dibelakang supir bus trans.
Narra menatap malu penasaran pada dua perempuan itu tengah memperhatikannya. Mereka duduk dengan salah seorang perempuan yang bersandar sambil memeluk lengan perempuan disampingnya. Narra melirik sepintas memperhatikan kedua perempuan itu.
"Kawai..." gumam Narra.
Duduk memainkan HP sambil mendengarkan music berpangku kaki dengan rambut coklat alami, mata yang indah dan tubuh yang proportional dengan warna kulit coklatnya nampak sexy ketika mengenakan hot pant biru tua jaket hoodie sedikit terbuka sampai didadanya.
Narra hanya tersenyum sepintas namun dengan cepat dia mengingatnya.Kehidupan Narra cukup terbilang flat, dia adalah seorang mahasiswi disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Pelajar. Kesehariannya dia habiskan dengan belajar dan olahraga. Bukan karena dia cupu tapi lebih bisa dibilang golongan introvert. Dan dia akan lebih senang jika sudah menghabiskan waktunya membaca buku.
Dan saat ini ia terpaksa keluar dari sarangnya karena dipaksa salah seorang senior satu kosnya untuk merayakan ulang tahun di salah satu restaurant di Kota ini. Dan ia tidak akan menyesalinya karena saat ini ia dapat melihat dan menikmati senyuman perempuan itu, iya perempuan yang mampu membuatnya tertunduk malu saat melihat senyumnya.
Flsahback Off
---------------------------------------------
"dr. Eza bisa minta tolong data pasien kamar 047 ruang persalinan sudah siap?"
"Oh dr. Bella maaf data terakhir masih pembukaan 5 data sudah berada dimeja ruangan anda"
"Baik segera Saya tangani. terimakasih"
Dengan langkah pasti namun tenang Bella menyusuri lorong yang dengan ciri khas bau obat-obatan sudah pasti orang tau itu Rumah Sakit. Berjalan sembari tersenyum setiap berpapasan dengan perawat ataupun pegawai Rumah Sakit yang menyapanya.-------------
Dengan sigap Bella menangani pasien pasca melahirkan. Ia menulis beberapa resep obat untuk perawat. Karena setelah pasien melahirkan kadang-kadang masih timbul rasa sakit dibagian perut. Terjadinya kontraksi sekitar vagina kadang-kadang menimbulkan rasa sakit selama beberapa hari. Untuk itu membutuhkan obat penghilang rasa sakit sekitar 4 - 5 hari.
Dengan tenang Bella menjahit robekan pasca episiotomi. Ia terpaksa melakukan Hal tersebut karena ini anak pertama bagi pasiennya untuk mempermudah jalan keluar bayi saat lahir. Tentu saja hal tersebut dilakukan dengan suntik lokal agar tidak merasakan rasa sakit dan sayatan tersebut dijahit kembali.
Bella tersenyum puas saat bayi dan ibu yang ditolongnya sehat dan selamat.
"Selamat sudah menjadi ayah sekaligus orang tua bagi putri anda pak..." Dengan tulus turut berbahagia Bella menyapa seorang laki-laki paruh baya.
"Terimakasih dok..." Sambil menitikan air mata bahagia.
"Saya permisi dulu, masih ada pasien menunggu, sekali lagi selamat.." sambil memjabat tangan ayah dari anak yang baru lahir itu. Bella bergegas keluar ruangan persalinan menuju kantornya. Ia masih muda, cantik, dan cerdas. Tidak akan ada yang mengira bahwa Bella masih sendiri Dan belum berkeinginan untuk menikah. Ia mendidikasihkan hidupnya untuk menolong persalinan. Karena baginya memilih menjadi Dokter kandungan adalah memilih jalan empati, kemanusian, kepedulian, dan berbagi.
Ketika tergerak mengabdikan diri dalam team media penanggulangan bencana, saat ia terpaku dalam doa panjang, mendoakan kesembuhan Dan kebahagiaan pasien, ketika seorang tukang becak menangis didepannya karena tidak punya uang untuk membayar biaya Rumah Sakit istrinya, lalu dengan tersenyum terindah yang pernah disaksikan dunia, menepuk bahunya seraya menyingkirkan beban dalam pundaknya dan berkata "jangan menangis lagi Pak, saya bantu pembayarannya"Ketika perusahaan susu menjanjikan komisi besar untuk target penjualan susu formulanya, lalu dengan tersenyum mantab berkata, "maaf saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya".
Dan ketika memlih jalan pengorbanan, saat tengah malam bunyi telepon untuk siap siaga karena ada pasien yang akan melahirkan, lalu dengan ikhlas beranjak meninggalkan hangatnya peraduan, menembus pekat dan dinginya malam. Jalan terjal untuk meraih cita-cita bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang dicari. Tapi berkat Tuhan yang senantiasa diperjuangkan.
-----------------------------------
Telepon berdering"Hmmh" menjawab telepon
"Bell kamu sedang today sibuk kan?" Suara wanita dari seberang telepon yang terlihat memaksa dengan pertanyaannya
"Kebetulan baru saja selesai menangani pasien, ada apa stell?" Penuh Tanya
"Sebenarnya ceritanya panjang, bisa kamu tolong aku berada di Hotel Sol House Legian cepat kesini." Nada perintah yang tidak dapat dibantah Bella.
Tut tut tut ....
Suara sambungan diputuskan sepihak.
..............
"Astaga tanpa penjelasanmu main suruh-suruh aja, kalau bukan sepupu ogah aku disuruh-suruh" ucap Bella datar sambil ngedumel dengan kelakuan Stella Rajasa adalah sepupu kandung Bella mereka sangat dekat sudah seperti sahabat Stella berbagi cerita tidak ada yang ditutup-tutupi. Pasalnya kepribadian mereka bertolak belakang, Stella dianggap Bella sebagai sumber masalah. Dan dia berfikir msalah apa lagi yang ia buat.
...................
Bella memakirkan mobilnya di basement, mencari tempat Stella berada.To be continue
Comment yg mendukung boleh y...
Terimakasih sudah menyempatkan membaca... (Kalau ada) hahaha
Semakin banyak yang mendukung semakin semangat buat lanjutinnya..Arigatou gozaimasu
_Chloe_
Abaikan typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Limits
RandomSemua ini masih tentang kamu... Iya kamu yang selalu jadi kemungkinan.... Mungkin kamu tidak menyadari besarnya rasa ini, rasa yang tidak dapat terucap karena aku seorang introvert. Mungkin kamu mengira aku orang yang frontal dan cara bicara yang ke...