5

4K 247 5
                                    

Siang Readers...
Yang masih setia membaca terimakasih ya...

Sekali lagi abaikan typo yang bertebaran..
Seiring waktu saya pasti akan memperbaiki gaya tulisan.

Selamat membaca...

________________________________

Sudah dua hari Bella di Jakarta karena harus menghadiri pertemuan untuk pendistribusian obat yang mencakup seluruh Rumah Sakit di Indonesia yang sudah dijadwalkan di Jakarta. Kegiatan berlangsung sepekan karena hanya perwakilan direksi dari masing-masing Rumah Sakit.

"Saat ini, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang berkualitas meningkat. Tingkat harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang baik dan berkualitas sangat tinggi. Oleh karenanya, pelaku-pelaku pelayanan kesehatan pun sudah seharusnya meningkatkan diri dan mengembangkan diri dalam memenuhi harapan masyarakat ini". Tutur laki-laki paruh baya yang menggunakan setelan outfit serba hitam yang sedang memberi pengarahan di ruang rapat.

"Salah satu upayanya dapat dilakukan melalui perbaikan sistem distribusi perbekalan farmasi atau obat di Rumah Sakit................."

Dua jam berlangsung kidmat dan lancar. Rapat selesai setelah membahas banyak Hal seputar pendistribusian dan kualitas obat yang di gunakan RS. Dan Bella pun segera keluar ruangan untuk kembali ke Hotel.
Saat keluar dari ballroom hotel yang cukup terkenal dengan predikat bintang lima.
______________________

Astaga sempit sekali dunia ini..
Suara dalam hati. Dilihatnya seorang wanita berparas ayu tinggi, mengenakan rok diatas lutut berwarna biru tua dan kemeja warna soft pink dipadu blazer hitam yang yang senada dengan heels warna hitam kulit setinggi kira-kira 8cm. Dengan kacamata rambut terurai terlihat sexy sembari membawa tumpukan kertas yang sepertinya beekas-berkas. Iya dia Bella dengan siapa disampingnya, nampak seorang laki-laki tampan yang sedang berbicara dengan Bella dan saling melempar senyum terlihat akrab dan dekat. Sesekali laki-laki itu menatap lekat mata Bella.

Oh Narra kamu sial hari ini.
Kembali berbicara dalam hati, mengurungkan langkahnya dan mencoba mencari jalan lain agar tidak berpapasan dengan Bella. Dia merasa malu jika harus bertemu dengannya lagi. Bukan tanpa alasan atas apa yang sudah terjadi ketika ia memtuskan untuk kembali ke Jakarta tempo hari.

Flashback

Berdua menikmati makan siang dan jalan-jalan dikawasan pusat seni dan oleh-oleh di Bali, sesekali dalam perjalan menyusuri jalan mereka kadang saling memuji hasil karya seni lukisan dan barang-barang antik. Ya, pasar seni di Bali memang memiliki ciri khas tersendiri. Setiap daerah di Indonesia mempunyai pasar traditional dengan keunikan dengan masing-masing. Sementara di Bali, selain pasar traditional yang menjual kebutuhan sehari-hari, dikenal pula istilah pasar seni.

Pasar seni menjadi semacam tempat belanja oleh-oleh bagi para wisatawan, baik asing maupun nusantara. Ciri khas yang paling mencolok dari berbagai produk yang dijual.

Mereka memasuki sebuah toko kuno terlihat classic dengan menjual berbagai benda-benda unik.

"Narra lihatlah Gramofon tua ini, masih terawat dan antik ya.." Bella tersenyum sambil menunjukkan Gramofon tua itu dan mengambil piringan hitam dan memutarnya. Terdengar lantunan lagu 90'an dan itu lagu milik Whitney Houston- I will always love you.

If I should stay, 
I would only be in your way. 
So I'll go, but I know 
I'll think of you ev'ry step of the way. 

And I will always love you. 
I will always love you. 
You, my darling you. Hmm. 

Bittersweet memories 
that is all I'm taking with me. 
So, goodbye. Please, don't cry. 
We both know I'm not what you, you need. 

Without LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang