6

4K 221 90
                                    

Iva Lamarao as Abel Agueda ( Bella ) Arti nama Abel ( bahasa Portugal ) : Nafas Agueda : Murni Professi sebagai seorang dokter Obgyn dengan hobi music dan dance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iva Lamarao as Abel Agueda ( Bella )
Arti nama Abel ( bahasa Portugal ) : Nafas Agueda : Murni
Professi sebagai seorang dokter Obgyn dengan hobi music dan dance.
Ayahnya keturunan Arab dan Portugal.

Kristin Laura as Edda Keinarra ( Narra )Arti nama Edda ( bahasa belanda ) : SyairKeinarra ( bahasa Jepang ) : Manusia yang mempesona Kakeknya keturunan Belanda dan dan ibunya Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kristin Laura as Edda Keinarra ( Narra )
Arti nama Edda ( bahasa belanda ) : Syair
Keinarra ( bahasa Jepang ) : Manusia yang mempesona
Kakeknya keturunan Belanda dan dan ibunya Jepang.
Berprofesi sebagai pemegang Saham forex ( milik ayahnya )  dengan hobi fotografi dan membaca .

Sebisa mungkin menggambarkan Narra dan Bella dalam cerita ini semoga mempermudah pembaca untuk tokoh ini. Untuk Stella,Silla dan dr. Eza bakal ada next chapter yess!

Abaikan typo
Happy reading....

+++++++++++++++++

Bella mendapat telepon dari Rumah Sakit bahwa pasien hanya ingin bertemu dr. Bella untuk persalinan. Bella memahami betul riwayat pasiennya, ia pun bergegas memesan tiket pesawat komersial kelas utama untuk kembali ke Bali secepatnya. Dan urusan di Jakarta diserahkan sepenuhnya kepada dr. Eza.

Dan lagi mereka berdua Narra dan Bella terpusah oleh waktu dan jarak. Tidak ada yang berarti dan biasa saja. Narra sekarang sudah bisa mengerti bagaimana pekerjaan Bella yang cukup menguras waktu dan hidupnya di jalan kemanusian.

Narra masih duduk bersandar menikmati matcha latte sambil berpangku kaki menatap keluar kaca restaurant.

"Hai.. boleh saya duduk disini?" Tiba-tiba ada seorang pria menghampiri Narra dan menyapanya

"Oh hai. Silahkan" tetap diposisi yang sama Narra hanya sekilas tersenyum

"Sorry sudah mengganggumu, boleh saya menemanimu duduk disini, karena kurasa tempat ini sudah banyak pengunjungnya". Kilah pria tersebut

Narra memperhatikan sekilas dan mulai berspekukasi dengan pikirannya. Ia tau pria ini sudah mengamati Narra dan Bella sejak mereka berada di restaurant. Pria ini terlalu putih dan bersih untuk ukuran pria dan posturnya yang proportional terlihat dari lengan dan dadanya yg terbentuk terlihat dari kemeja biru tuanya. Narra hanya diam dan tidak ingin membuka pembicaraan apapun itu sedangkan pria itu tidak henti-hentinya mengoceh tentang makanan Dan minuman di restaurant ini.
Inilah kelebihan Narra saat ia merasa tidak nyaman ia akan bersikap dingin bahkan bisa dibilang do not disturb mode tanpa menghiraukan lawan bicaranya. Bukannya tidak sopan hanya saja pria ini benar- benar tidak paham apa arti mode senyap dan senyum tipis.

Without LimitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang