Ternyata aku yang begitu polos dan baik telah salah sangka dengan kebaikan Nadia.
Ia begitu tulus menawarkan begitu banyak bantuan dan perhatian karena memang dia yang berusaha memisahkan aku dengan Bella.
Nadia berusaha mendekati Eza dan memberitahu Eza hubunganku dengan Bella. dan menuduhku hanya memanfaatkan Bella.
Aku hanya tidak habis fikir dengan sikap Nadia yang begitu baik dan aku tak mengerti alasan dia berbuat begitu padaku.
Aku mencoba mengabaikan perkataan Bella namun aku masih belum percaya karena aku belum tahu yang sebenarnya.
Saat aku memperhatikan jari manis Bella, ia sudah tak mengenakan cicin yang aku berikan padanya. Dan itu semakin memperkuat benar adanya bahwa Nadia dengan Eza bersekonkol untuk memisahkan aku dengan Bella. berulang kali aku memikirkan alasannya apa, bagaimana Nadia berbuat begitu, membuatku tak habis pikir.
Dan aku enggan menanyakan itu. Bella menangis karena begitu mudahnya ia tertipu dengan Eza dan Nadia untuk membuang cincin itu.
Memang tak seberapa namun aku memberikan cicin itu, dengan ketulusan dan menyelipkan kasih sayangku padanya.
Dari penjelasan Bella, ia tahu karena ada pesan yang salah kirim ke contactnya dan itu dari Eza. Yaaa kata-kata itu cukup membuat Bella terpukul dan merasa dirinya dibodohi.Aku hanya diam mendengar semua cerita dari Bella. walau sebenarnya aku menahan kekecewaan yang teramat besar pada temanku disisi lain juga aku merasa sedih karena Bella sempat tak mempercayai ketulusanku.
Tapi...
Hatiku semakin terbuai dengan mencintai Bella, bagaimana tidak. Ia menceritakan saat ia pergi bersama Eza dimana ia harus menepati janjinya malam itu di restaurant, pada kenyataannya ia hanya memikirkan ku, ia merasa bersalah dan sepenuhnya hati dan pikirannya hanya untuk ku meski raganya bersama Eza.
Ah kamu pandai membuat aku nyaman Bell...
Aku hanya berharap ia sekarang mempercayaiku sepenuhnya.
Aku memilihnya bukan karena hal yang lain kecuali aku memang mencintainya tanpa tapi.
Aku tidak akan bertanya lebih lanjut, aku hanya akan mendengarkan keluh kesahnya dengan keinginannya sendiri.
Karena aku rasa ia butuh kenyamanan terlebih dahulu.
Satu hal yang kini aku tahu dari Bella, bahwasannya ia begitu rapuh jika sudah dikecewakan. Dan sekali lagi aku harus menjadi super hero yang tangguh untuk hidupnya.Haha itu terlalu berlebihan!
Berada disisinya saja sudah membuatku bahagia.
Ia begitu menggemaskan jika sedang merasa bersalah, terlihat ada penyesalan dalam mimik wajahnya yang ayu..
Sikapnya dulu yang begitu dingin kini berubah menjadi lembut, aku sempat berfikir mungkin memang seharusnya aku tidak dalam kehidupannya.
Karena aku hanya akan membuat hidupnya semakin rumit. Ia normal...ia tak ada sedikitpun celah untuk menjalani sebuah kehidupan bersama seorang yang sama gendernya.
Sekali lagi cinta itu misteri...
“boleh aku bertanya satu hal padamu Bell?” disela sela ia sedang bercerita aku meminta satu pertanyaan untuk ia jawab
“apa itu?” ia memandangku dengan pandangan yang tidak ku mengerti
“kenapa saat aku datang ke apartmentmu kamu bersikap dingin padaku..”yah aku bertanya karena bagiku itu tidak adil ia bersikap dingin dan membiarkanku pergi begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Limits
AléatoireSemua ini masih tentang kamu... Iya kamu yang selalu jadi kemungkinan.... Mungkin kamu tidak menyadari besarnya rasa ini, rasa yang tidak dapat terucap karena aku seorang introvert. Mungkin kamu mengira aku orang yang frontal dan cara bicara yang ke...