Abaikan typo masih belajar...
---------------------------
2hari sebelumnya...."Ayolah ini tidak akan lama, aku hanya butuh waktu untuk sendiri dan mencari hal baru.." melalui sambungan telepon terdengar suara yang mendengus kesal.
"Baiklah-baiklah segera kembali jika sudah merasa moodmu membaik, hubungi aku jika membutuhkan sesuatu, ok?!"
"Ok bye, aku sudah hampir terlambat ini, nanti kita bicarakan setelah aku kembali"
------ menutup telepon.
"Ah sial hampir ketinggalan pesawat gara-gara nenek lampir".
Narra bergegas menuju pemeriksaan barang dan segera ke pintu keberangkatan menuju Bali.
--------------------------------------------
"Bodoh...!"
"Kenapa harus di Bali, banyak tempat yang bisa kukunjungi..arrrgggh sedangkan aku tidak memiliki kerabat atapun teman disini". Gumam Narra sambil mengatakan puncak kepala rambut ringan.Begitulah Narra dengan segala kecerobohannya ia merutuki dirinya sendiri. Entah apa yang sedang dipukirannya hingga ia tidak menyadari hal yang seharusnya ia Tau dimana tujuan Dan harus bagaimana. Tapi bukanlah Narra jika ia tidak bisa mengatasi kecerobohannya. Ia merogoh saku celananya mengambil gadget dan mulai mencari aplikasi jasa tour and travel. Meskipun ini pertamanya ia ke Bali dan hanya sendiri namun ia tidak akan menyianyiakan waktunya begitu saja ketika sampai di sini. Ia tau ini mendadak tapi disinilah ia merasa tertantang untuk beberapa minggu di Bali.
"Ya..dengan jasa tour and travel?!"
---------
"Iya untuk satu orang. Ok terimakasih"----------
"Antarkan saya ke hotel terdekat pak Dan strategis dari tempat-tempat wisata" ucap Narra pada guide skaligus driver.
"Maaf Ms. Apakah Ms. Sudah memesan hotel swbelumnya?" Terdengar suara perempuan didepan kemudi depan.
"Sorry saya pikir anda laki-laki" dengan nada heran karena jarang driver untuk guide biasanya laki-laki, karena tadi tidak sempat memperhatikannya,jelas-jelas until ukuran driver atau guide ia terlalu cantik. Ah mungkin kebetulan pikir Narra.
"Oh tidak apa-apa miss, saya panggil Ms. atau Mrs. ini? Tanya perempuan itu pada Narra
"Panggil saja Narra. Emh maaf bisa antarkan saya ke hotel terdekat?"
"Bisa Narra, oh ya saya Stella.." lirik Stella lewat kaca spion pengemudi dibalas anggukan narra.
_________________________
Sol House Bali Legian Bali (sekitar 22 menit dari bandara). Suasana tempat baru yang keren dipusat kegiatan yang paling menakjubkan untuk bersantai. DJ terkenal bermain diatas rooftop, sesi privat melihat matahari terbenam sambil menikmati atmosfir pulau untuk bersantai, pertunjukan live dan VIP.
Benar saja Stella memberikan tempat yang ku ingikan. Strategis, aman, nyaman dan unik. Dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki, dikelilingi oleh berbagai pilihan tempat berbelanja dari seminyak yang chic dan trandy sampai kerajinan tangan Bali di Kuta yang ekletik. Terletak diposisi ideal dekat dengan tempat tujuan ternama di Bali, ubud, Teras Sawah, Jati Luwih UNESCO Heritage, berbagai Pura Hindu kuno Uluwatu. Konsep kamar berdekorasi dengan gaya design modern dan area kolam renang yang santai Serta Bar cocktail urban yang ultra modern.Narra begitu menikmati kesendiriannya, menenggak beberapa minuman dan menikmati dentuman music yang memekakkan telinga, namun sangat enak untuk bergoyang. Entah sudah berapa Kali ia meminumnya, karena baginya minuman ini akan bisa sedikit membantu untuk melupakan mimpi buruknya selama dua tahun ini. Mimpi yang berulang kali membuatnya hampir putus asa. Mimpi yang menakutkan untuk menghantui kehidupannya.
_______________________________________Begitu Bella menemukan si pembuat masalah, ia bergegas menghampiri Stella. Benar saja, ia duduk memangku kepala seorang perempuan muda yang sudah jelas terlihat teler. Terlihat perempuan itu wajahnya sayu namun masih terlihat garis wajahnya yg tegas rambut panjang coklat yang terurai, hidung tidak terlalu mancung juga tidak pesek, paslah untuk ukuran wajah Asia. Bibirnya tipis dan kulitnya putih agak kemerahan. Mungkin itu bule Asia pikir Bella. Dan sejak kapan Stella berselera dengan perampuan. Bella menepis dugaannya setelah cukup sepintas dia memperhatikannya.
"Stella....?!" Panggil Bella kemudian Stella mengagkat dagunya dari menunduk memainkan HPnya ntah sedang apa dengan HPnya yang terlihat sibuk.
"Astaga kau apakan wanita ini stell?!" Sambil menoyor kepala Stella ringan.
"Santai oe.." sergah Stella sebelum Bella menghardiknya.
"Ceritanya panjang Bell, dan aku belum lama juga berada disini" ucap Bella datar.Bella paham betul Stella, tidak mungkin juga dia macam-macam dengan wanita ini karena setau Bella, Stella itu lebih suka berkumpul dengan laki-laki bule dan kebanyakan teman Stella itu laki-laki.
-----------------------------------
Dengan telaten Bella menyeka keringat yang mengalir pada pelipis wajah dan leher Narra. Sepertinya dia bermimpi buruk. Ia sama skali tidak mengenali wanita ini namun dengan serius Bella memperhatikan setiap inci wajah Narra. Ia mencoba mendriskripsikan penampilan Narra. Celana 3/4 biru tua dengan sepatu warna abu dan t-shirt V neck polos warna soft pink terlihat wanita yang masih muda. Ia berhenti menyeka keringat Narra, Bella memperhatikan kelopak matanya, seolah ia tak sabar ingin melihat dan menatap bola mata wanita ini.
Ia pun melihat jam tangan dan menuliskan sesuatu pada kertas dan segera beranjak pergi meninggalkan kamar hotel. Bella terpaksa menjaga wanita itu karena stella.
Bella mengetik pesan singkat.
.....
Aku ada urusan, sepertinya temanmu tidur nyenyak. Jangan buat ulah lagi.
.....To be continue
Thanks yang sudah menyempatkan membaca
Dan arigatou gozaimashita yang sudah vote
Aku lebih nyaman menggunakan kata ganti aku,Saya dan kamu atau kau. Karena lebih manis dan enak didengar. Hehe .
Oh iya aku akan publish setiap ada waktu luang dan istirahat jadi ditunggu aja kelanjutannya y...
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Limits
RandomSemua ini masih tentang kamu... Iya kamu yang selalu jadi kemungkinan.... Mungkin kamu tidak menyadari besarnya rasa ini, rasa yang tidak dapat terucap karena aku seorang introvert. Mungkin kamu mengira aku orang yang frontal dan cara bicara yang ke...