Memang ku sadari dari awal, patah hati yang kau berikan begitu banyak memberi pelajaran. Namun jangan lupakan satu hal, itu patah hati terbesar yang kurasakan; tidak hati ku tidak hanya patah , ia remuk, pecah dan menjadi debu yang di bawa hembusan angin ke antah-berantah. Namun pergilah saja, aku sudah bersedia. Kepergian mu membuat aku utuh. Kepergian mu mengundang banyak peri penghibur yang setia disisi ku , kepergian mu mengosongkan segalanya; lalu ia terisi dengan beribu kebaikan yang tak pernah ada sebelumnya .
Namun jangan kembali, aku akan delima.
Memilih antara masa lalu yang dipertaruhkan dengan nyawa atau mempertahankan yang baru saja ku terima itu bukan lah hal yang mudah sungguh. Jadi pergilah, jangan pernah kembali. Aku bersedia
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSAID
PoetryPada catatan ini boleh kah saya meminta? Bacalah segalanya menggunakan hati, boleh saja hati yang sedang terluka. Agar kalian dapat merasakan begitu pahitnya ditinggalkan, dikecewakan, dan ditiadakan. Bila sudah, maka kau akan merasakan hati dan pik...
