Seandainya aku tahu kita akan berakhir seperti ini, seharusnya sedari dulu aku tak perlu mendobrak pintu masuk kehidupanmu. Seharusnya aku tak menyelami hati mu yang membuat ku menemukan sisi manis mu. Sungguh dulu aku tak menyangka tuan kaku pendiam yang sulit diajak berbicara ternyata sangat manis dan peduli terhadap sesama. Kukira sisi lain mu sangat seru untuk ku berpetualang. Memang benar, berpetualang di sisi lain mu sangat menyenangkan. Aku merasakan kebahagiaan yang tak dapat orang lain rasakan sebab aku mendapatkan perhatian lebih dari orang pendiam. Sungguh saat itu hanya kata kata manis yang kau ucapkan. Namun ternyata semuanya berakhir seperti ini. Kita kembali seperti dulu namun kali ini lebih parah kita layaknya dua orang asing yang bertemu. Kau pun tak pernah sudi melirik ku barang sedetik saja padahal dulu mata itu hanya tertuju padaku. Sekarang aku harus terbiasa tanpa sapaan mu disetiap bertemu, tanpa tatapan lembutmu ketika berbicara berdua , tanpa senyuman mu ketika kita bertukar cerita , tanpa kata kata bijak mu saat aku bercerita tentang buruknya hari ku. Doakan saja semoga aku bisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNSAID
PuisiPada catatan ini boleh kah saya meminta? Bacalah segalanya menggunakan hati, boleh saja hati yang sedang terluka. Agar kalian dapat merasakan begitu pahitnya ditinggalkan, dikecewakan, dan ditiadakan. Bila sudah, maka kau akan merasakan hati dan pik...