Ice Cream Love (Complete) ✔

4. Trauma

Masa lalu. Sulit untuk melupakannya tapi, ingatlah kembali akan masa depan.

...

"Myung~ah?"

Myungsoo tak menghiraukan panggilan Seungyeol padanya. Pikirannya masih berkutat pada masa lalu yang seharusnya ia buang jauh. Itulah yang selalu dikatakan oleh Seungyeol dan Woohyun. Namun si mata elang itu, tak mampu melakukan apa yang dikatakan kedua temannya.

Ya. Beberapa tahun silam -tepatnya 3 tahun yang lalu- Myungsoo memiliki seorang kekasih hati bernama Kim Jiyeon. Pemilik wajah visual itu, begitu mencintai Jiyeon. Apapun yang ada pada Jiyeon, ia menyukainya. Seakan dirinya tak mampu untuk menghilangkan gadis itu dipikiran dan hatinya.

Suatu ketika, Jiyeon dan keluarganya harus pindah ke luar negeri karena ayah Jiyeon harus mengurus beberapa pekerjaannya. Gadis itu juga ingin sekali melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Itu sebabnya, Jiyeon memutuskan Myungsoo secara sepihak -membuat pria itu merasa kacau dan sedikit frustasi.

"Kenapa kau memutuskan hubungan kita, Jiyeon~ah?" tanya Myungsoo lirih.

Jiyeon mendecak, "Itu karena aku ingin bersekolah ke luar negeri oppa. Kapan lagi aku bisa bersekolah di sana, eoh? Aku bosan di sini."

"Tapi, apa harus kau merelakan hubungan kita?" kata Myungsoo lagi dengan wajah yang begitu memelas -memprihatinkan.

Jiyeon mengangguk mantap, "Kau kan tahu jika aku tidak bisa terus berkomunikasi denganmu. Ya mungkin saja, aku akan berpacaran dengan orang tampan di sana. Itu sebabnya, aku memutuskanmu supaya kau tidak merasa tersakiti nantinya."

Jantung Myungsoo terasa dihujani pisau yang begitu tajam -begitu menyayat hatinya. Sesak? Itu sudah pasti. Myungsoo tak menyangka jika Jiyeon akan mengatakan hal seperti itu. "Kenapa kau tega padaku, Jiyeon~ah? Aku tulus mencintaimu," ucap Myungsoo beserta tangisannya.

Jiyeon mendengus, "Aku sudah bosan denganmu."

Sekali lagi, kata-kata Jiyeon kembali menyakiti hati Myungsoo. "Pergilah dan jangan pernah kembali." ujar Myungsoo datar.

Tanpa berpikir panjang, Jiyeon pun melenggang pergi -menjauhi Myungsoo untuk selama-lamanya.

Semenjak itu, Myungsoo menjadi berubah. Sikapnya yang dulu ramah, kini berubah menjadi pendiam. Dingin dan sangat tertutup, kecuali dengan Seungyeol dan Woohyun.

"Ya! Kau mendengarku, Myung~ah?!" teriak Seungyeol -membuat si mata elang itu terkejut setengah mati.

Myungsoo mendecih, "Bisakah volume suaramu dikecilkan, eoh? Aku tidak tuli."

"Kau memang tuli," ujar Seungyeol beserta seringainya.

Myungsoo menatap smirk sembari berjalan menuju kamar mandi. "Kau mau kemana?" tanya Seungyeol.

"Mau mandi,"

Seungyeol terkekeh, "Kau terlambat. Woohyun sudah masuk duluan sejak tadi."

"Ya!"

Myungsoo tersentak -mengetuk pintu kamar mandi yang ada dihadapannya. Bibir terus memanggil nama Woohyun agar penghuni yang ada di dalam segera keluar dari persembunyiannya.