Ice Cream Love (Complete) ✔

1. Menuntut

Selamat membaca

Sorry for typo 😂 Jangan lupa jejaknya 😘

...

"YA!"

Son Naeun; gadis pecinta ice cream ini, terus saja berteriak kesal pada pria yang telah menjatuhkan ice cream-nya. "Aish! Kau lihat pembalasanku!" gerutunya kesal seraya mengikuti pria itu.

Naeun terus mengikuti hingga dirinya kini telah berada di depan gerbang Pinkfinite University, yang letaknya tak terlalu jauh dari sekolahnya. "Oh, ternyata dia mahasiswa di sini." gumam Naeun yang terus mengikuti langkah pria berwajah visual itu.

"Myungsoo~ya!"

Ya. Kim Myungsoo; merupakan mahasiswa tingkat lima di Pinkfinite University. Dialah pria yang sudah menjatuhkan ice cream vanila kesukaan Naeun tadi.

Myungsoo menoleh ke belakang. Menatap sahabat baiknya yang tak lain adalah Lee Seungyeol dan juga Nam Woohyun. "Ada apa?" tanya Myungsoo dengan wajah datar.

Woohyun mendecak, "Ya! Bisakah kau kondisikan wajahmu, eoh?!"

"Hey sudahlah. Itu sudah menjadi kebiasaannya," timpal Seungyeol, "Kajja, kita masuk!"

"Hhm... ternyata namanya Myungsoo. Dia memang tampan, tapi sifatnya tidak sesuai dengan wajahnya." gerutu Naeun dalam hati dan masih tetap mengikuti Myungsoo serta teman-temannya.

"YA!"

Naeun pun berteriak ketika jaraknya sudah dekat dengan Myungsoo. Hal itu membuat Myungsoo beserta kedua temannya menoleh bersamaan. "Ganti ice cream-ku sekarang juga!" teriak Naeun lagi.

Myungsoo mengernyit, "Kau? Kau gadis yang tadi, kan?"

"Ne! Tidak usah banyak bicara! Cepat belikan aku ice cream vanila!" pinta Naeun seraya mendekati Myungsoo.

Myungsoo mendecak, "Aku sedang sibuk. Pergi sana!"

"Huuuaaa..."

Seketika, Naeun menangis. Membuat ketiga pemuda tampan itu panik, terlebih Myungsoo. Para mahasiswa di kampus itupun mengalihkan pandangan mereka pada Naeun dan Myungsoo.

"Hey, diamlah," ujar Woohyun panik.

Namun Naeun tetap tidak berhenti menangis. "Astaga! Cepat belikan saja, Myungsoo~ya!" teriak Woohyun pada pria itu.

Myungsoo mendengus, "Biarkan saja dia. Sekarang ini, tugas kita lebih penting ketimbang mendiamkan anak ini. Kajja!"

"HUUUAAAA..."

Tangisan Naeun pun semakin kencang dan membuat seluruh penghuni kampus keluar dari persembunyian mereka. Woohyun pun menutup telinganya, begitu juga Seungyeol.

"Ya! Cepat belikan, Myungsoo~ya!" teriak Seungyeol geram.

Myungsoo tampak acuh tak acuh. Ia kembali meneruskan langkahnya masuk ke kampus. Merasa diabaikan, Naeun pun menghentikan tangisannya dan ... melemparkan sepatunya ke kepala Myungsoo.