20. Danger

175 33 15
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa jejaknya 😘

Thanks buat yang bersedia memberikan vote serta komentar di cerita ini. Love you 😘

...

Naeun terus berusaha menetralkan debaran jantungnya ketika Myungsoo mulai mengecup kening, kemudian turun ke mata dan hidungnya. Napas Myungsoo terasa begitu hangat di wajahnya -membuatnya tak bisa bergerak sama sekali.

Dibalik aktivitasnya, Myungsoo menyunggingkan senyuman. Ia berhasil membuat gadisnya terdiam -tak berdaya. Matanya tak henti menatap wajah cantik Naeun yang diterpa cahaya bulan. Baginya, gadis itu teramat sangat menggemaskan. "Gugup ya?" tanyanya membuka pembicaraan, tetap dengan posisi yang sama.

Naeun hanya bisa mengangguk kaku. Bahkan matanya masih setia menutup. Seketika, Myungsoo terkekeh pelan melihat tingkah gadis yang kini dalam dekapannya. "Teruslah gugup seperti itu, Chagi," ujar Myungsoo.

"A-aku mohon, me-menjauhlah," pinta Naeun. Terbata.

Myungsoo mendecak kesal. "Tidak akan. Aku ingin seperti ini," tolaknya.

"Aku... mohon..." lirih Naeun.

Myungsoo menghela napas sejenak, kemudian berkata, "Wae? Kau tidak ingin melihatku lagi?"

Sontak hal itu membuat Naeun membuka matanya, lalu menatap Myungsoo. "Ani. A-aku hanya ta-takut," ujarnya.

"Takut dengan siapa, eoh?"

"Chorong eonnie," ujar Naeun lemah seraya tertunduk, "Aku takut jika dia nanti tiba-tiba masuk dan... melihat kita seperti ini."

Myungsoo tersenyum seraya mengacak surai Naeun dengan gemas. "Untuk apa kau takut? Jika dia melihat kita seperti ini, pasti nanti dia akan menyuruhku untuk menikahimu. Itukan bagus," asumsinya.

"Ya! Aku masih sekolah, Oppa!" Naeun mendengus kesal karena pria yang dicintainya itu selalu mengatakan lelucon yang tak masuk akal. "Memangnya kenapa? Aku tidak keberatan dengan alasanmu itu," ujar Myungsoo jujur.

"Aish!" gerutu Naeun seraya mendorong tubuh Myungsoo secara paksa, kemudian berjalan menuju jendela kamar yang terbuka. Ia menatap langit Seoul yang indah. Cahaya bulan pun menerpa wajah cantiknya.

Myungsoo mendekati Naeun, memeluknya dari belakang dengan erat, kemudian meletakkan dagunya di pundak gadis itu. "Malam yang indah," ucapnya lembut.

Naeun kembali dibuat kaku oleh perlakuan manis pria itu. Napasnya terhenti bahkan mungkin nyawanya sudah melayang di awan. "Kau begitu cantik," bisik Myungsoo di telinga gadis itu.

"Ja-jangan mem-buatku malu, Oppa," ujar Naeun gugup.

Myungsoo tersenyum. "Boleh aku bertanya sesuatu?"

Naeun hanya mengangguk.

"Apa kau bahagia bersamaku?" tanya Myungsoo.

"Sangat," jawab Naeun singkat.

"Maukah kau menikahiku?"

Pertanyaan itu membuat Naeun mengernyit. "Oppa, harusnya kau yang menikahiku, bukan aku yang menikahimu!" protesnya.

"Jaman sudah berbeda. Kebanyakan wanita yang menikahi pria," ujar Myungsoo, tetap pada pendiriannya.

"Aish! Kau aneh, Oppa!" gerutu Naeun.

"Tapi kau suka, kan?"

Pria bermata elang itupun kembali menggoda Naeun. "Yakan? Kau suka, kan?" ujarnya lagi.

Ice Cream Love (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang