15. Psikopat

190 34 16
                                    

Selamat membaca

Jangan lupakan jejaknya 😘

...

Paginya, Myungsoo sudah menyiapkan bubur hangat untuk Naeun. Ia pun menyuapi gadis itu dengan baik. Meskipun awalnya gadis itu menolak, tapi Myungsoo tetap dengan sabar menghadapinya. Berbagai kata ia rangkai untuk sekedar menakut-nakuti Naeun. Dan itu berhasil.

"Ayo, kau harus makan yang banyak. Biar cepat sembuh," ujar Myungsoo -terus menyodorkan sesendok bubur ke mulut Naeun.

"Sudah oppa. Aku mual," tolak Naeun.

Myungsoo menghela napas, "Bagaimana kau akan sembuh jika makan pun tidak mau, eoh?"

Naeun mendecak kesal. Dengan sangat terpaksa, ia harus kembali menelan semua bubur yang disodorkan Myungsoo ke mulutnya. "Nah, itu lebih baik," ucap Myungsoo dengan senyumannya.

Saat tengah asik dengan aktivitasnya, tiba-tiba Myungsoo dikejutkan dengan kedatangan Sunggyu. Pria bermata sipit itupun juga ikut terkejut. "Kau! Sedang apa kau di sini, eoh?!" ujar Sunggyu tegas.

Myungsoo mendecih, "Harusnya aku yang menanyakan hal itu padamu, Sunbaenim."

"Aku ini kekasihnya Naeun jadi, aku berhak menjenguknya!" kata Sunggyu -merasa percaya diri.

Myungsoo tersenyum smirk, "Hey, khayalanmu itu terlalu tinggi, Sunbaenim."

Sunggyu terlihat mengepalkan kedua tangannya. Tatapan sangar itupun terlihat jelas dari mata sipitnya. "Kau pikir aku menghayal, eoh?!" teriaknya.

Myungsoo berdiri dari tempatnya, "Ya, kau memang menghayal. Kau terobsesi ingin mendapatkan Naeun, kan? Sampai kau melakukan tindakan sekeji itu!"

"Apa maksudmu?!"

Myungsoo mendecih, "Kau yang menyebabkan Naeun kecelakaan, kan? Dasar psikopat!"

"Si-siapa yang mengatakan itu, eoh?!" tanya Sunggyu sedikit terbata.

"Kau tidak perlu tahu," jawab Myungsoo dengan seringainya, "Sekarang, lebih baik kau pergi atau aku, akan melaporkanmu ke polisi."

Sunggyu bersikap setenang mungkin. Ia tak ingin membuat Naeun membenci dirinya. Tatapannya pun beralih pada gadis yang masih kebingungan. "Naeun~ah, jangan dengarkan pria sialan ini ya. Dia hanya penipu!" ujar Sunggyu dengan sedikit penekanan di kata 'penipu'.

"Huh! Aku penipu?" Myungsoo pun terkekeh pelan, "Bukannya kau yang penipu, eoh?!" teriaknya seraya mendorong Sunggyu.

Sunggyu tetap bersikap santai. Ia tak menunjukkan tanda-tanda untuk membalas perlakuan Myungsoo padanya. Meskipun tangannya terasa gatal untuk mendaratkan sebuah pukulan di wajah si mata elang itu. Tapi, ia urungkan kembali niatnya, mengingat ada Naeun di sana.

"Oppa, hentikan," pinta Naeun pada Myungsoo.

"Ani, Naeun~ah. Pria ini harus kuberi pelajaran," ujar Myungsoo -memukul wajah tampan Sunggyu dengan geramnya.

Sunggyu pun tersungkur ke lantai, mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya. Pria itu hanya menyeringai -tak berniat membalas. Ia masih mempertahankan harga dirinya di depan Naeun. Dengan sengaja, ia memancing emosi Myungsoo agar Naeun membenci si mata elang itu.

"Oppa, jebal!" pinta Naeun lagi.

Myungsoo terlihat mengabaikan permintaan Naeun. Hatinya saat ini sudah dikuasai oleh emosinya akibat pernyataan Dongwoo kemarin malam.

Ya, saat Myungsoo membeli ice cream di mini market dekat rumah sakit, ia dikejutkan dengan kedatangan Dongwoo. Pria itu mengajak Myungsoo untuk berbicara sebentar.

Ice Cream Love (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang