8. Bagaimana rasanya?

216 37 9
                                    

Selamat membaca

Sorry for typo 😂 Jangan lupa jejaknya 😘

...

Esok paginya, Myungsoo tiba di kampus dengan mata kantuknya. Ia tidak tidur semalaman karena memikirkan ciuman yang diberikan oleh gadis cantik bersurai cokelat gelap itu. Dirinya masih tidak percaya dengan kejadian semalam. Ini pertama kalinya, setelah beberapa tahun tidak pernah merasakan hal seperti itu semenjak kepergian Kim Jiyeon dari hidupnya.

Myungsoo terus menguap sembari melangkahkan kakinya menuju kelas. Ya, hari ini dia mendapatkan jadwal kelas pagi yang akan dibawakan oleh dosennya, Mr. Lee. Sejujurnya, ia begitu malas jika harus mendapat kelas pagi, karena itu mengganggu jadwal istirahatnya.

"Hey, Mr. Kim! Kenapa kau menguap terus, eoh?" tanya Seungyeol yang kini sudah berjalan di samping pria tampan itu, "Kau tidak tidur semalam ya?"

Seperti biasa, Myungsoo hanya melirik tanpa menjawab. Kebiasaannya itu yang selalu membuat kedua sahabatnya merasa kesal. Jika bukan karena Myungsoo sahabat mereka, mungkin sekarang Myungsoo sudah babak belur dibuat kedua sahabatnya itu. Masih ada untungnya, bukan?

"Ya! Kenapa kau tidak menjawabnya?!" ketus Seungyeol.

Myungsoo hanya mendecak sembari menelungkupkan wajahnya di mejanya. Matanya terpejam sesaat sebelum akhirnya kembali terbuka akibat suara dari sahabatnya yang terkenal alay, Nam Woohyun.

Pria bersurai hitam pekat itupun langsung mengambil tempat di sebelah kiri Myungsoo. Matanya menatap tajam seperti sedang mengintimidasi si mata elang itu. "Wae?" tanya Myungsoo.

Woohyun tersenyum, "Bagaimana rasanya, hm?"

"Rasa apa?" tanya Myungsoo tak mengerti, "Jangan membuatku mati penasaran, Hyun~ah."

Woohyun terkekeh pelan, "Hey, katakan saja. Jangan pura-pura polos seperti itu."

"Kau bicara apa, Hyun~ah?" sahut Seungyeol dari belakang, "Tak usah berbelit-belit. Langsung ke intinya saja."

Woohyun mendecak, "Hey, diamlah. Ini urusanku dengan Myungsoo."

"Ya! Urusan kalian juga pasti urusanku, Hyun~ah!" protes Seungyeol.

"Sudah biarkan saja. Dia itu tidak penting," bisik Woohyun pada Myungsoo yang hanya diam sejak tadi.

"Hey, aku mendengarnya!" teriak Seungyeol geram.

Woohyun mengabaikan seruan Seungyeol. Ia terus menatap Myungsoo seperti awal pertama datang. "Hey, cepat ceritakan padaku," pintanya dengan sedikit manja.

Myungsoo mengernyit, "Cerita apa? Kau membuatku makin pusing."

"Kau itu pura-pura polos atau memang bego sih?!" celetuk Woohyun, "Sudahlah, nanti saja kita bicarakan."

Myungsoo hanya geleng-geleng kepala melihat sikap Woohyun pagi ini. "Aneh." gumamnya dalam hati.

...

Saat jam pelajaran berlangsung, Naeun tampak tidak fokus dengan gurunya. Pikirannya terus berkutat pada kejadian semalam, dimana dirinya mendaratkan ciuman ke Myungsoo. Ia merutuki dirinya sendiri, karena merasa bodoh dengan perbuatannya semalam.

Ice Cream Love (Complete) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang