Ice Cream Love (Complete) ✔

11. Kekasihku?

Selamat membaca

Sorry for typo 😂 Jangan lupa jejaknya 😘

...

Gadis berpipi chubby itu masih setia menutup matanya -membiarkan alat-alat medis itu menyentuh tubuhnya. Sementara, gadis satunya terus menangisi gadis bermarga Son itu. "Kenapa jadi seperti ini, Naeun~ah?" ujar Chorong lirih.

Woohyun memegang pundak kekasihnya itu, "Tenanglah. Dia akan baik-baik saja."

"Tapi, kenapa harus dia yang mengalami ini? Kenapa bukan aku saja?" Tangisan gadis bermarga Park itupun semakin kencang -membuat Woohyun panik. "Jangan bicara seperti itu, Chagi~ya. Doakan saja supaya Naeun cepat sadar." ucap Woohyun.

Chorong tak menjawab apapun. Ia hanya bisa menangis sembari memegangi tangan Naeun yang sudah terpasang oleh selang infus. Dalam hatinya selalu berdoa agar saudaranya itu segera sadar dari tidurnya.

Seungyeol pun masuk kedalam ruangan tersebut -mencoba melihat keadaan Naeun saat ini. "Bagaimana keadaannya, Hyun~ah?" tanyanya pada Woohyun.

Woohyun menoleh, "Seperti yang kau lihat, Yeol~ah. Dia masih belum sadarkan diri."

"Semoga ini tidak berlangsung lama," ujar Seungyeol, berharap yang terbaik untuk Naeun.

Woohyun menghela napas berat, "Amin. Semoga dia baik-baik saja."

"Ehm... bisa kita bicara sebentar, Hyun~ah?" tanya Seungyeol.

"Bicara apa?"

"Nanti saja aku jelaskan di luar," ujar Seungyeol sedikit memohon.

Woohyun mengangguk, "Baiklah. Kajja!"

Kedua pria tampan itupun melangkah keluar -meninggalkan Chorong yang masih kalut dalam kesedihannya.

Gadis bermarga Park itu membelai lembut kepala Naeun. Air matanya masih setia mengalir dipipinya. Ia berharap penuh agar Naeun sadar dan mengingat dirinya. Dalam hatinya, "Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Myungsoo~ya! Tidak akan!"

Tak lama berselang, Naeun menggeliat. Tangannya bergerak -membuat Chorong terkejut tak percaya. "Naeun~ah..." panggilnya lirih.

Naeun pun membuka matanya secara perlahan. Ia sedikit mengerjap untuk menetralkan pandangannya. Chorong yang melihat pun merasa begitu senang sembari berteriak untuk memanggil sang dokter.

Dokter pun masuk, kemudian segera memeriksa kondisi Naeun. "Bagaimana, Dok?" tanya Chorong.

"Kondisinya sudah stabil. Dia akan baik-baik saja. Aku permisi." Dokter tampan itupun keluar bersama dengan perawatnya. Chorong pun membelai kepala Naeun -menatapnya dengan penuh kebahagiaan.

"Syukurlah, kau sudah sadar," kata Chorong dengan senyumannya.

Naeun menatap Chorong, "Maaf, kau ... siapa?"

Degh!

Chorong terkejut setengah mati. Ia tak percaya jika Naeun sama sekali tak mengingatnya. "Ka-kau tidak meng-ingatku?" tanyanya terbata.