08: Kehilangan

1.2K 186 32
                                    

Kayla sekarang sedang tengah men-dribble bola miliknya asal. Matanya tertuju pada Jinyoung yang sedari tadi tengah memperhatikan Kyulkyung yang tubuhnya diangkat lalu dilemparkan kebawah. Melihatnya saja Kayla sudah ngeri?

Apa Jinyoung sesuka itu pada Kyulkyung sampai Kayla tidak terlihat dimatanya? Kayla lalu melemparkan bola miliknya ketanah dengan keras hingga memantul lagi.

"Kay!" Guanlin berlarian kearah Kayla. Kayla menoleh kebelakang lalu tersenyum kearah Guanlin.

"Kenapa kak?"

"Balik nanti temenin aku yuk! Ke mall yang baru dibuka, mau beli sesuatu," ajak Guanlin semangat.

"Tapi aku mau kerumah dulu, mau izin sama papa sama mau genti baju."

"Iya, gapapa. Nanti aku temenin kamu juga biar minta izin, ya??"

"Kak Guanlin ngga genti baju?" tanya Kayla penasaran.

"Aku bawa baju jadi aku genti nanti WC aja." tutur Guanlin.

"Ah oke..." sesaat kemudian Guanlin kembali berlarian kembali ke timnya.

Eunjin menyenggol bahu Kayla, "Kak Guanlin tuh ngajak nge-date bego!"

"Hah?"

🌠🌌🌠

Jinyoung menatap Kyulkyung lesu, beberapa hari ini dirinya dan Kyulkyung terlibat pertengkaran kecil. Melihat Kyulkyung tertawa bebas seperti itu membuat Jinyoung merasa dirinya tidak berarti.

Tapi, bukan itu masalahnya. Melihat Kayla dan Guanlin yang semakim dekat akhir-akhir ini, membuat Jinyoung merasa kehilangan sosok Kayla yang bawel, ribut, cheesy, dan juga receh. Ingin sekali Jinyoung menanyakan kepada Kayla apa yang terjadi diantara dirinya dan Guanlin, namun melihat balasan Kayla beberapa waktu lalu, rasanya Jinyoung... terlalu egois jika tetap menginginkan Kayla disisinya setelah membuat Kayla patah hati.

Namun Jinyoung tidak dapat berdiam diri kalau begini. Kalau bukan ke Kayla, maka Jinyoung akan langsung bertanya ke Guanlin.

Jinyoung
Lin, lo ada apa sama Kayla?

🌠🌌🌠

Satu jam kemudian semua latihan selesai, coach June mengumumkan bahwa sebentar lagi akan ada DBL untuk anak perempuan, jadi sebisa mungkin anak perempuan ㅡKayla, Eunjin, Somi, Kyla, dan lainnya harus bersiap-siap.

Kayla terlihat ingin menyerah, dia baru saja masuk basket dan sudah harus persiapan? Lalu semuanya dipersilahkan untuk kembali kerumah masing-masing.

Guanlin meraih handphone miliknya di saku tas, lalu terlihat pop up chat dari Jinyoung. Guanlin melirik Jinyoung sekilas, lalu membalas chat Jinyoung.

Jinyoung
Lin, lo ada apa sama Kayla?

Guanlin
kalo lo mau tau, kenapa ngga tanya Kayla?

Guanlin tersenyum puas lalu mematikan handphone miliknya. Terkadang Jinyoung butuh pelajaran, batin Guanlin.

🌠🌌🌠

"Kayla pergi ya pa..."

"Jaga anak om ya, Kuali!"

"Guanlin, pah..."

"Ah iya Lilin,"

"Guanlin om..."

"Iya iya serah dah..."

"Permisi, om Kai."

🌠🌌🌠

Sekarang keduanya tengah berada di outlet khusus aksesoris. Guanlin tengah memilih hadiah untuk adiknya, Lami.

"Kira-kira dia suka apa ya?" tanya Guanlin, meminta pendapat Kayla.

"Hm... dia ada bilang pengen sesuatu, ngga?" tanya Kayla balik. "Atau, sesuatu yang paling dia suka?"

"Nggg, dia terakhir kali bilang pengen beli notebook, jadi dia lagi ngumpulin uang." jelas Guanlin.

"Nah yaudah beliin notebook aja! Pasti dia seneng tuh." seru Kayla.

Guanlin mengacak rambut Kayla gemas, "Iya iya Kay..."

Astagfirullah kak...

Kayla masih memperhatikan Guanlin yang tengah memilih barang untuk adiknya. Guanlin terlihat lucu, sedang memilih barang untuk perempuan. "Kay, bantuin dong. Malu nih masa aku yang milih."

"Iya, iya kak." Kayla tersenyum geli, melihat tingkah Guanlin yang menurutnya itu lucu.

Kayla melihat-lihat sebentar kira-kira apa yang cocok dengan Lami. Dilihatnya sebentar lalu notebook dengan warna biru lembut menarik perhatiannya, dengan motif lengkungan yang indah pada sampulnya.

"Ini aja nih kak, ngga terlalu lebay." kata Kayla lalu menyodorkan notebook pilihannya.

"Wah! Bagus! Lami pasti suka nih. Btw, kamu sukanya apa Kay?"

"Kak Jinyoung hehe, eh ngga ngga astagfirullah keceplosan."

Guanlin hanya tertawa geli melihat respon Kayla, lalu Guanlin memilih bracelet berwarna ungu. "Suka ngga?"

Kayla menganggukkan kepalanya antusias, "Suka!!"

"Ambil, aku beliin buat kamu."

"Beneran, kak?! Ngerepotin ngga nih??" jawab Kayla antusias.

"Ngga, kamu udah nemenin aku. Jadi anggep aja ini hadiah." Guanlin menggelengkan kepalanya.

"Makasih kak Guanlin hehe."

Guanlin beranjak ke kasir, membayar semuanya yang dia beli. Bahkan kasir yang ada dihadapannya tampak terkejut melihat wajah Guanlin yang amat sangat tampan itu. Tidak lupa Guanlin meminta untuk membungkuskan kadonya untuk Lami.

"Udah kak?"

Guanlin menganggukkan kepalanya pelan, "Ayo makan bentar. Aku traktir deh, tapi abis itu kamu harus temenin aku main di timezone. Mau?"

"Mau!"

Guanlin tersenyum kecil.

🌌🌌🌌

Sementara itu seseorang baru saja pergi dari outlet yang sama, dirinya merasakan hal tidak dapat dijabarkan. Dirinya juga tidak yakin dengan apa yang ia rasakan sekarang ini.

"Kak, ayo main ke timezone aja. Aku mau main basket disana."

"Tapi young, aku belum selesai milih barang..."

"Kakak disini dulu, nanti kakak nyusul aja ya,"

"Kamu kenapa sih, Jinyoung?"

🌠🌌🌠

hmmmm pengen cepet cepet w selesaikann

Letting Go ㅡBae Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang