"Liat Kayla gak?"
"Eh! Som lo liat Kayla?"
"Woy ada yang liat Kayla nggak?!"
Itu seruan dari Donghan. Adik sepupunya itu menghilang sejak tadi subuh. Donghan sudah mencari ke seluruh penjuru kampus, namun tidak ada yang melihat Kayla datang ke kampus.
Donghan tau harus ke siapa.
⛄
"HEH BANGSAT CEWEK LO NGILANG MALAH MAKAN BERDUAAN SAMA KYULKYUNG!!!" bentak Donghan begitu dia menjumpai Jinyoung yang tengah sarapan bersama Kyulkyung pagi ini.
Sedangkan sang objek ㅡJinyoung, hanya diam tak bergeming sejak Donghan membentaknya. Jinyoung juga tidak tau apa yang Donghan katakan barusan. Kayla… menghilang?
"Hah? Ngomong apaan sih kak? Kayla kan kemarin balik sama kak Donghan?" tanya Jinyoung tak mengerti.
Donghan terkekeh, "Dia gak balik sama gue. Dia balik sama Hyunbin. Dan, dia mergokin lo sama Kyulkyung kemarin. Udah, putus kan kalian?"
Jinyoung membelalakan matanya lebar… jadi perempuan yang meninggalkan loker kemarin benar Kayla? Kyulkyung juga menatap Donghan dengan tatapan tidak percaya.
Setelah proses loading selesai Jinyoung langsung beranjak berlarian kearah pintu masuk kampus. Menelpon Guanlin.
"Lin!! Lo sama Kayla kagak?!"
"Hah apaan sih lo gua lagi ada kelas gini."
"Jangan bohong Guanlin!!" teriak Jinyoung, menarik perhatian beberapa mahasiswa.
"Heh lo gak percayaan banget sih gua sama Kayla mana ketemuan akhir-akhir ini! Kenapa? Ketauan selingkuh lo?"
"BANGSAT!" umpat Jinyoung. Jinyoung mengusak rambutnya kasar, ini kesalahan fatal Jinyoung.
⛄
"Jadi gitu ya kak?"
"Iya, kamu harus tanya sama pacar kamu. Kamu harus dengerin penjelasan dia dulu. Gak boleh ambil keputusan satu pihak gini. Kamu keluar gini orangtua kamu tau nggak?"
Kayla menyengir, "Bilangnya mau ke kampus sih."
"Kan kamu berangkat dari jam empat pagi disini?" tanya lelaki itu heran.
"Taro post it dong." Kayla menatap lelaki yang tengah menyesap kopinya. Iya, mereka berdua sudah dipemakaman ini dari pukul empat pagi. Entah masalah apa yang menggerayangi lelaki dihadapannya ini, dia terlihat banyak masalah.
"Kak Daniel lagi ada masalah juga? Atau… lagi ziarah?" tanya Kayla pada akhirnya.
Daniel menatap Kayla sesaat lalu tersenyum tipis, "Lagi kangen aja sama pacar."
"Pa…car?" tanya Kayla tak mengerti. Pasalnya ini adalah pemakaman. Itu berarti…
"Iya, dia udah meninggal."
"Aduh… maaf kak aku gak maksud begitu…" sahut Kayla tidak enak.
Daniel hanya tersenyum, "Gapapa kali. Sering kok gue gitu, kadang ngerasa sepi dan bersalah, tapi itu gak bakal ngerubah apapun."
"Maaf banget ya kak." ujar Kayla sekali lagi.
"Lo masih mau disini?" tanya Daniel, menatap gadis dihadapannya ini.
Kayla hanya mengangguk kecil sebagai jawaban iya.
"Mau sampai kapan lo kayak gini? Donghan daritadi nanyain kita semua lo dimana. Sedangkan lo gak bolehin gue buat ngasih tau kalo lo di pemakaman, sama gue. Lo kayaknya harus balik deh, masih banyak yang sayang sama lo." jelas Daniel.
Kayla sendiri tidak kaget bahwa Donghan sibuk mencarinya. Kakak sepupunya itu memang seperti itu. Selalu bersikap terlalu perhatian pada Kayla semenjak hal itu terjadi pada Kayla.
"Gak apa-apa kak, biarin aja. Aku pengen sendirian,"
Daniel mengangguk, "Yaudah, gue temenin. Lo mau ke makam mama lo lagi kan?"
Kayla menggeleng pelan.
⛄
Jinyoung berjalan menuju pemakaman ibu Kayla. Pasti Kayla disana, Jinyoung yakin itu. Kemana lagi Kayla selain kesana? Tiap kali ada kejadian yang membuatnya bahagia, sedih, ataupun lainnya Kayla pasti berbagi pada ibunya. Ralat ㅡkepada nisan ibunya.
Jinyoung tidak menemui Kayla dimanapun. Baik di makam ibunya, Jinyoung tidak dapat menemui Kayla. Sampai akhirnya Jinyoung duduk disalah satu warteg untuk sedikit beristirahat.
"Iya kak hehe aku emang anak tunggal sih," suara perempuan tersebut mengalihkan perhatian Jinyoung.
Itu… Kayla, kan?
Jinyoung berjalan menghampiri Kayla yang tengah duduk bersama salah satu kakak tingkatnya. "Kay?" panggil Jinyoung lembut.
Bukannya memberikan ekspresi kaget, Kayla justru tersenyum tipis menyapa Jinyoung. "Hai, kak."
Jinyoung langsung menahan tangisnya agar tidak pecah saat itu. Bagaimanapun Jinyoung itu lelaki, harus terlihat kuat di setiap saat.
Ngeliat kamu seolah-olah nggak tau apapun dan bertingkah biasa itu justru lebih membuat aku merasa bersalah… Kay.
"Kamu kemana aja sih?" tanya Jinyoung langsung pada Kayla. Menghiraukan keberadaan Daniel disamping mereka.
"Loh… emangnya aku kemana sih? Kok pada nyariin gitu amat sih hahaha," tawa Kayla canggung.
"Kay, jangan kayak gini…" pinta Jinyoung. Daniel hanya menyaksikan keduanya sambil tersenyum tipis. Seandainya waktu bisa diulang.
"Lah? Emang aku kenapa sih kak?" tanya Kayla, berbohong.
"Kay, aku tau kamu udah tau semuanya… aku mau jelasin…" ucapan Jinyoung terhenti ketika Kayla mengalihkan pandangannya kepada Daniel.
"Aku gak mau dengerin penjelasan kak Jinyoung, entar aku sakit hati. Gapapa kak Jinyoung bohong kalo kak Jinyoung sayang aku. Biar aku bisa bahagia ada dalam suasana itu ㅡkak Jinyoung yang sayang aku. Aku cuman mau ngerasain kebahagiaan kok. Sebelum aku nggak bisa ngerasain kebahagiaan itu." Kayla menghela nafas, sedangkan Daniel hanya menatap keduanya dengan senyum tipis.
"Kak Daniel bilang ke aku, kalo kita lagi jatuh cinta biasanya kita bakal ngerelain apa yang kita cinta buat ngejar kebahagiaannya. Aku mau jadi orang itu. Kak Jinyoung dan kak Kyulkyung terserah mau apa. Asal kak Jinyoung bahagia. Aku mau jadi orang yang lagi jatuh cinta itu. Kak Jinyoung gak usah khawatirin aku lagi ya. Sebentar lagi aku pergi jauh, jadi kak Jinyoung bisa sama kak Kyulkyung buat mengejar kebahagiaan kalian." lanjut Kayla.
"Artinya…"
"Aku nggak mutusin kak Jinyoung, itu terserah kak Jinyoung aja. Aku tau kak Jinyoung gak bisa ninggalin kak Kyulkyung yang lagi dalam fase patah hati. Kalo kak Jinyoung mau, kita bertindak seolah kita gak ada masalah apapun. Ya?"
Jinyoung mengangguk, baiklah Jinyoung sekarang menjadi Jinyoung yang egois. Tidak ingin kehilangan keduanya.
⛄
KAMU SEDANG MEMBACA
Letting Go ㅡBae Jinyoung ✔
Short Storyㅡ Kisah Jinyoung dan Kayla tentang apa itu melepaskan. ㅡ SEASON 1 ㅡ Letting Go [FINISH] SEASON 2 ㅡ When You Love Someone [FINISH] ©fluffybaejin 2017