Jisoo memukul kepalanya kesal. Menyesali kebodohannya yang dengan luesnya bercerita pada si kutu buku yang menyebalkan menurutnya-Kim Seokjin.
Sembari memandangi pemandangan di luar jendela kamar inap,Jisoo kembali memikirkan perlakuan Seokjin padanya. Ia pun menutup matanya,membayangkan rengkuhan hangat itu menyelubungi tubuhnya.
Setetes liquid bening menganak sungai di bawah matanya. Ah,ia benci jadi gadis cengeng. Hidupnya yang tersisa beberapa tahun lagi harus ia nikmati.
Leukemia. Adalah alasan Kim Jisoo hanya bisa bertahan maksimal selama lima tahun. Baru baru ini dokter mendiagnosanya terkena penyakit mematikan itu,membuatnya harus mengubur mimpi mimpinya.
"Hhhhh"
Gadis itu menghela nafas lagi. Ia berharap bisa cepat mati daripada tidak pernah diharapkan lagi keberadaannya.
***
Jalanan kota Seoul yang seharusnya padat,kini terlihat sedikit lenggang. Meski begitu,Jisoo tetap tidak bisa menyebrangi jalan karena lampu penyebrangan belum juga menyala.
Dari kejauhan,Jisoo melihat seorang gadis dengan headphone di telinganya gadis itu tetap memejamkan matanya sembari berjalan pelan saat lampu penyebrangan belum juga menyala.
Tiiiiiinnnn!!
BRUK!
"Awww."
Semua itu terjadi begitu cepat. Gadis itu masih berada di tengah jalan saat lampu penyebrangan masih mati dan sebuah mobil melaju kencang kearah gadis itu. Jisoo dengan sigap berlari dan menyambar gadis itu,mendorong tubuh mereka ke arah trotoar dengan kencang,hingga mereka terpental cukup keras ke trotoar setelah Jisoo menolong gadis itu.
"NEO SAEKKIYA!"
umpat Jisoo kepada mobil yang masih berada dalam jangkauan pandangannya,setelah dengan sigap berdiri dan menepuk nepuk bajunya yang kotor.
Ia pun tersadar dan langsung menanyakan keadaan gadis yang ia tolong.
"Ya,neo gwenchana?"
"..."
"Kim Jisoo sunbae?"
"Eh?kau mengenalku?"
Bukannya menjawab,gadis itu malah bangkit dengan begitu semangatnya sembari menatap Jisoo senang.
"Tentu saja!Kim Jisoo Sunbae kan yang menyanyi di pentas musim gugur tahun lalu?
" eh?i...iya kau benar."
"Anyeong,aku Kim Jennie kelas 11-3!"ucap hoobae bernama Kim Jennie itu dengan semangat.
" ooh. Ah Joseonghamnida. Headphone mu jadi rusak."
"Gwenchanayo Sunbae. Nyawaku lebih penting."
"Eoh?,sudah jam lima aku harus pergi sunbae kamsahamnida. Anyeong!"
Jisoo hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Merasa aneh sekaligus heran saat hoobaenya yang bernama Kim Jennie itu tidak syok,padahal gadis yang kelewat ceria itu hampir tertabrak mobil tadi.
Jisoo pun melangkahkan kembali kakinya santai. Meski sang ayah kaya,Jisoo tak pernah memakai apapun pemberian ayahnya kecuali uang saku. Buktinya,ia berjalan kaki sembari menenteng tas berisi keperluannya selama berada di rumah sakit menuju ke halte bus padahal ia punya tiga mobil yang menjadi hadiah ulang tahunnya serta supir pribadi yang ayahnya pekerjakan khusus untuk Jisoo.
Tapi sekali lagi,yang Jisoo butuhkan hanyalah kasih sayang. Ayahnya bakan tak pernah berkunjung kerumah sakit selama ia dirawat meskipun hanya untuk mampir sebentar. Hanya suruhan ayahnya dan berapa maid yang datang,itupun hanya untuk membawa keperluan gadis itu dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight[Jinsoo]
FanfictionYang Seokjin tahu Jisoo adalah gadis berandalan pembuat onar di sekolah. Suatu hari ia melihat sisi lain Jisoo yang membuatnya perlahan lahan merubah pandangannya pada gadis itu.