~Chapter 10~

3.8K 519 5
                                    

Sebelumnya j mau ngucapin thanks yang sebanyak banyaknya untuk para readers tercinta yang mau meluangkan waktu untuk vote komen bahkan nambahin my abal story ini di reading list kalian. Ugh j terharu😳

Dah lah g usah banyak bacot.

Cekidot!

***

Jisoo mematung. Seokjin pun berpindah posisi dengan berada di hadapan gadis itu sembari bertumpu pada kedua lututnya untuk melihat wajah Jisoo yang tertunduk malu.

Jisoo masih terdiam. Perasaan bingung,gugup dan kaget bercampur menjadi satu,dan berkecamuk didalam dadanya. Rona merah muda menghiasi pipinya yang sedikit terlihat pucat.

Seokjin sendiri kini tengah terpaku menatap karya tuhan yang berada di depan matanya itu. Jisoo adalah karya seni yang tak ternilai indahnya dimata seorang Kim Seokjin. Bentuk wajahnya yang oval,pipi dengan rona merah alami,hidung bangir dan rambut hitam legam yang berkilauan ketika tertimpa cahaya sang mentari.

Seokjin seakan tersihir. Entah kapan perasaan aneh ini muncul. Yang jelas,Seokjin sudah benar benar jatuh kedalam pesona seorang Kim Jisoo.

Jari jemari Seokjin bergerak menggenggam jari jemari Jisoo. Ia menatap Jisoo yang tertunduk tepat di manik kelam gadis itu. Keadaan tetap hening tetapi tatapannya seakan mengutarakan perasaannya yang membuncah.

"Aku tak bisa."

Deg!

Seokjin merasa dunianya hancur. Tatapannya kosong dan mulutnya membisu. Ia tak bisa berkata kata dan Jisoo malah tertawa
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
"Tak bisa menolakmu maksudnya."Jisoo tertawa terpingkal pingkal. Sedangkan Seokjin memasang wajah blank dan tersenyum langsung tersenyum ketika melihat Jisoo bisa tertawa sebahagia itu.

" ish!dasar nakal. Kemari kau."

Jisoo kembali tertawa karena Seokjin menggelitiki perutnya. Sore yang penuh canda tawa itu terasa begitu indah bagi keduanya.

***

Canggung. Itulah kata yang dapat mewakili keadaan mereka sekarang. Jisoo yang sesekali mencuri pandang kearah Seokjin diatas brankar,dan langsung mengalihkan pandangannya ketika pandangan keduanya tak sengaja bertemu.

Seokjin mengulum bibirnya berusaha menahan senyuman yang berpotensi akan merobekan bibirnya. Ia suka kecanggungan mereka. Ia suka ketika melihat Jisoo memperhatikan dirinya dengan pipi memerah dan memalingkan wajah ketika gadis itu tertangkap basah tengah memperhatikan dirinya.

Waktupun terasa berjalan sangat lamban untuknya hingga ia tak menyadari jarum jam sudah menujukkan pukul delapan.

Dengan berat hati ia pun pamit untuk pergi. Yaa...kalian pasti tahulah bagaimana cheesynya dua orang yang sedang kasmaran. Dan itu membuat Jisoo bersemu mendengar semua perkataan Seokjin yang menurutnya sangat Cheesy.

"Aku pulang dulu ne?jangan rindukan aku."

"Isshhh pulang sana hush...hush. Dasar tukang gombal."

Seokjin hanya tertawa mendengar perkataan Jisoo ia mendekat ke tempat tidur Jisoo

Cup

"Mimpi indah soso. Aku mencintaimu."

Seokjin pun keluar dari ruang rawat Jisoo dengan senyum bahagia,tak peduli dengan satu mahluk didalam sana yang mati kutu dengan pipi merah semerah tomat dan sesang memegangi keningnya.

Ok,Kim Jisoo sukses baper oleh perlakuan Seokjin yang err...manis. Ugh keningnya yang dicium,kenapa malah seluruh wajahnya yang merah merona. Fix,Jisoo akan menjaga jarak dari Seokjin karena lelaki itu. Berbahaya bagi jantungnya.

***
Sengaja pendek. Spesial Full moment Jinsoo. Cover juga saya ganti karena alasan lain. Klo suka ma epep ini vomemtnya jangan lupa yaa!

Hold Me Tight[Jinsoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang