"Saya tidak mengejar seseorang ketika dia pergi bukan karena dia tidak penting, saya hanya percaya jika dia ingin saya ada di hidupnya, dia akan tetap tinggal."
__________________________________
Gadis itu pun sampai di kelasnya, dengan nafas yang terengah-engah. "Assalamualaikum, permisi bu maaf saya telat, karna ada kendala diperjalanan tadi" ujar gadis itu dengan wajah yang memelas.
Sontak membuat kelas yang awalnya sangat berisik menjadi menjadi lebih berisik. "Tenang.. tenang... anak-anak ini ada murid baru." Suasanan Kelas pun menjadi hening seketika.
Bagaimana tidak, gadis yang sedang berdiri di depan kelas ini sangat cantik, kulit putih bersih, rambut terurai hingga ke punggung, berwarna coklat dan lurus. Pupil mata nya pun berwarna coklat terang. Tidak seperti warna mata pada umumnya.
"Waalaikumsalam.. yasudah lain kali jangan diulangin lagi ya" jawab bu Rini selaku wali kelas XI-IPS2. "Terimakasih bu." Sambil menunduk malu.
"Baiklah anak-anak, ini ada teman baru kalian, ia murid pindahan dari Bandung."Bu Rini pun mempersilakan gadis itu untuk memperkenalkan diri.
"Hai.. nama saya Alica Chalista, kalian bisa panggil saya 'ica' semoga kalian mau berteman dengan saya, terimakasih" ujar Alica yang mulai memperkenalkan diri. Bu Rini kembali duduk, dan mempersilakan Alica untuk duduk. Alica mengedarkan pandangannya untuk mencari kursi mana yang akan menjadi tempat duduknya.
"Here!!" Alica menghampiri suara tersebut, dan diikutin sorot mata pria yang takjub melihatnya, termasuk Rio.
Rio adalah murid nakal yang ada di kelas barunya Alica. Ada juga wanita-wanita yang tidak menyukai Alica. Mungkin mereka takut kalah saing.
"Hi.. my name is Raquel, nice to meet you" sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Nice to meet you too Raquel, sekadar info gue bisa ko pake bahasa indonesia" jelas Alica sambil tersenyum. Raquel pun nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
~●~
Setelah jam pelajaran kedua telah usai, bel istirahat pun berbunyi. Siswa-siswi mulai berhamburan menuju kantin. Raquel mengajak Alica untuk ikut dengan nya. Alica memang lapar dari tadi, karna tidak sempat sarapan tadi pagi.
Sepanjang perjalanan menuju kantin banyak sorot mata yang memandang Alica apalagi dari kaum Adam. Tapi, dari sekian banyak pria yang menatapnya, hanya satu sosok saja yang ia tatap, yaitu Ray. Ray yang sedang asik bermain bola basket dengan teman-temannya di lapangan. Pria yang menabraknya tadi pagi.
Raquel yang heran dengan teman barunya itu, langsung mengikuti arah pandang Alica.
"ALICA!!" teriak Raquel yang kesal karna merasa diabaikan.
"Ih lo kenapa sih, bisakan gak teriak di kuping gue?"
"Lagian dari tadi gue ajak ngomong lo ngelamun aja! Lo perhatiin Ray? Lo kenal sama dia?" Tanya Raquel seolah-olah menginterogasi.
"Nanti aja gue ceritain kalau udah sampai di kantin." Raquel mengangguk mengerti.
~●~
"Ca lo mau apa?"
"Samain aja."
Selang beberapa menit, Raquel pun datang dengan membawa nampan yang diatasnya ada 2 mangkok bakso, dan 2 teh manis. "Pesanan datang" lalu menaruh makanan tersebut ke atas meja. Alicia langsung menyantap baksonya.
"Lo pasti blasteran ya? Karna gamungkin banget dengan muka lo yang kayak gini, asli Indonesia. Ko lo bisa pindah?"
"Iyaa gue Amerika-Indo. jadi gue itu pindah ke Jakarta karna perusahaan bokap gue yang di US udah dititipin ke Om Reza. Om Reza itu adik bokap gue, jadi bokap gue sekarang ngurusin perusahaan nya yang di Jakarta. Karna itu gue pindah"
"Tapi ko lo lancar banget bahasa Indonesia nya?"
"Karna ini bukan pertama kalinya gue ke Indo. Karna dulu kecil sekitar umur 2 tahunan gue tinggal di Bandung selama 7 tahun." Raquel mengangguk mengerti.
"Terus.. terus.. hubungan lo sama Ray apa?"
"Ray? gue gak kenal"
"Itu looooh... orang yang lo perhatiin di lapangan tadi."
"Ooh.. dia. Dia itu orang yang nabrak gue tadi Pagi. terus gak minta maaf sama gue. Emang dia pikir dia siapa? Seenak jidatnya dia ngatain gue."
"Oh Ray nabrak lo......" Raquel mengangguk sambil meminum teh manis yang ia pesan.
BYUUFFRRR.....
Seketika air yang harus nya sampai ke perut seperti tertarik keluar kembali. Membuat lantai yang kering menjadi basah. Karna ulah Raquel.
"WHATT?!!!" Raquel melotot ke arah Alicia.
"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Alica dengan polos.
"LO DITABRAK RAY?? SERIUSAN?!" teriak Raquel yang hampir membuat retak dinding sekolah.
Oke ini berlebihan..
Raquel yang menyadari kalau orang-orang sedang memperhatikan nya, langsung merendahkan volume suaranya.
"Sumpah lo pasti gaakan tenang sekolah disini!" Ancam Raquel.
~•~
28 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend (Slow Update)
Romance16++ "Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray. "Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya ..Ica b...