10. Di tembak (?)

3.4K 111 18
                                    

Bukan tentang siapa yang memuja kelebihanmu, tapi tentang siapa yang memelukmu setelah tahu kekuranganmu.

◇◇◇

WARNING!!

Raquel is Rara
Rara is Raquel.

Maciwwww ♥

~•~

Keesokan hari nya..

"Den Ray bangun den... Si Mas sudah dateng" teriak Si Mbok dari arah luar kamar Ray.

"Den banguuunn" sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Ray.

"Iya iya" jawab Ray. Lalu Ray membukakan pintu kamar nya.

"Si Mas sudah dateng den, itu ada di ruang tamu. Katanya mau ketemu sama aden" ujar Si Mbok. Lalu tanpa menunggu lama Ray menghampiri 'Si Mas' yang dimaksud oleh Si Mbok.

"Kenapa lo pulang?!" Suara Ray menggelegar di ruang tamu.

Hening.

"Oh.. gue tau lo diusir sama ortu lo?" Ujar Ray dengan senyum sinis sambil menyilangkan kedua tangan nya di dada.

Hening.

"Gue lagi ngomong sama lo! Lo bisu? Sampe-sampe gak bisa jawab?!" Ujar Ray lagi.

"Eh ada orang ya" jawab orang itu.

Ray semakin marah dibuatnya.

"Lo! Lo kenapa ke rumah gue!"

"Rumah lo? Oh ya? Gue kira ini rumah bokap, sejak kapan jadi rumah lo?" Ujar orang itu.

"Langsung to the point aja deh lo! Maksud lo apa dateng kesini!" Tanya Ray sekali lagi.

"Gue mau tinggal disini!" Jawab orang itu.

~•~

"Ca...!!! Icaaaaaaa........" teriak Raquel yang berusaha membangunkan Ica dari tidur cantiknya. Ica malah melengos ke lain arah, tidak sama sekali terganggu dengan teriakan maut Rara.

"Aiihhh... ni bocah kebo bener dah" ujar Rara sambil menggaruk garuk kepalanya kebingungan.

Gue punya ide neh...
Gue tusuk aja kali ya matanya pake sikat gigi.. pasti auto buta hehehe..
Rara terkekeh dengan batinnya sendiri.

Ohh... jangan jangan kesian.. y x gue tega. Udeh kek psikopat gue njirr.. mending gue siram aja kali ya mukanya.. Rara masih menimbang-nimbang usaha yang akan ia lakukan untuk membangunkan Ica tidur.

Eh, jangan deh kasian ntar kasurnya basah.. kan kasian Bi Asih jemur kasur Ica yang gede bener. Naaaahhhhhhhh..... gue bekep pake bantal ! Gue rasa itu ide yang paling cocok buat bikin orang mati hahaha
Rara tertawa lagi dengan batinnya sendiri. Ia bingung cara apa yang ampuh untuk membangunkan Ica.

"Ica bangun dong ca" bisik Rara sambil menusuk-nusuk lengan Ica dengan telunjuknya dengan sangat pelan.

Hening

My Girlfriend (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang