3. Deal

5.1K 131 2
                                    

Senjaku buruk rupa saat kau menyapa.

_________________________________

KRING.. KRING.. KRING...

Bel masuk pun mulai berdering.
Ica dan Rara kembali ke kelasnya. Setelah sampai di ambang pintu, Ica mendadak ingin buang air kecil.
"Ra, bilang ke bu guru ya kalau gue izin ke toilet, udah kebelet banget nih" dan disambut dengan anggukan oleh Rara.

Karena koridor sekolah sepi, Ica lari sekencang mungkin agar cepat tiba di toilet. Dan......

BRUUUKKH...

Ica menabrak seseorang lagi. Ica jatuh ke lantai dengan tangan memegangi perutnya. Dengan cepat Ica bangkit dan langsung melanjutkan aksi lari maraton nya.

Namun gagal, karna langkah nya harus terhenti ketika seseorang menarik tangan nya.

Pasti Ray nih. Dan ahhhh.. dugaan nya benar.

"Aduuuuhh.. bentar dulu deh kalau mau marah-marah gue udah gak tahan niihhh" ucap Ica yang merengek sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Ray.

"Gue mau ngomong sama lo!" Bentak Ray.

"Duh.. lo mau ngomong apaan si, soal gue nabrak lo tadi pagi? Atau yang sekarang? Sumpah gue gak sengaja. Jadi tolong lepasin tangan gue, gue udh kebelet pipis nih."

"Gak! Gue mau hukum lo!" Bentak Ray.

"Hukum apalagi, emg lo guru? Hah?!" Jawab Ica.

"Lo udah salah ga minta maaf lagiih sm gue!"

"Yaudah gue minta maaf. Udah kan?" Ica berusaha melepaskan tangan nya lagi. Namun, gagal.

"Lo harus jadi pembokat gue selama-" belum selesai Ray bicara, Ica telah memotong perkataan Ray.

"Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal." Ica menarik tangan nya dengan kuat, membuat tangan Ray sedikit melonggar genggamannya. Dan akhirnya Ica bebas.

Ica lari lagi menuju toilet dengan tergesa-gesa. Karna memang udah gak tahan.

Bayangin coba kalau lo ada di posisi Ica.

Ray menatap punggung Ica yang mulai menghilang saat Ica berbelok ke sebelah kanan.

Ray bingung dengan tingkah cewek yang menabrak nya tadi. Kenapa ia sering sekali menabrak Ray? Dan kenapa cewek itu sangat bodoh?

"Iyaiyaaa.. satu bulan kan? Oke deal."

"Padahalkan gue mau bilang satu hari, kenapa dia bilang satu bulan? Dasar cewek aneh." Batin Ray.

~•~

Ica merasa legah sehabis membuah air kecil. Dia kembali menuju kelasnya dengan perasaan campur aduk.

Setelah mendaratkan tubuhnya ke kursi, Rara bingung dengan ekspresi wajah Ica.

"Ca lo gak kenapa-napa kan? Pipis lo gak putus nyambung - putus nyambung kan?" Tanya Rara.

Ica mendengus kesal melihat reaksi teman barunya itu.
"Ra.. gimana nih, tadi gue nabrak cowok yang gue tabrak tadi pagi lagi. Terus gue di suruh jadi pembokatnya selama satu bulan. Gimana dong... parah amat baru pindah gue, udh dapet masalah aja" keluh Ica terhadap dirinya sendiri.

"emang dia yang nyuruh lo jadi pembokatnya selama satu bulan?" Tanya Rara memastikan.
"Ya.. enggak sih, tapi gue udh tau kalau dia bakal bilang itu. Toh gue juga lagi kebelet banget jadi gue gak bisa mikir apa-apa" jawab Ica dengan lemas.

"Fix! Apapun itu janji lo, gue harap lo harus tepatin!" Ancam Rara.

Merasa terganggu dengan obrolan Ica dan Rara, Bu Ety memberi peringatan kepada Ica dan Rara. Bu Ety adalah guru mata pelajaran Biologi yang terkenal lumayan killer.

"Alicia.. Rara.. jangan berisik kerjakan tugas Biologi kalian halaman 114 sampai 116, dikumpulkan. se-ka-rang!" Suruh Bu Ety dengan nada yang tegas. Dan mendapat anggukan oleh Ica dan Rara.

~•~

3 januari 2018

My Girlfriend (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang